Menanti Keindahan Supermoon Tengah Malam Nanti
Dari perhitungan astronomi, pada tanggal 19 Maret 2011 Bulan dalam peredarannya mengelilingi Bumi, akan berada pada posisi paling dekat dengan Bumi, disebut sebagai posisi perigee.
Dari perhitungan astronomi, pada tanggal 19 Maret 2011 Bulan dalam peredarannya mengelilingi Bumi, akan berada pada posisi paling dekat dengan Bumi, disebut sebagai posisi perigee.
Tentunya dalam peredaran mengitari Bumi, Bulan akan selalui melalui posisi perigee, tetapi posisi perigee tersebut tidak selalu berada pada angka yang tepat sama, tetapi bervariasi sepanjang waktu.
Pada tanggal tersebut, yang pada saat itu Bulan dalam fase Purnama, dalam perhitungan merupakan jarak yang paling dekat ke Bumi semenjak 18 tahun yang lalu. Lalu? Apa yang akan terjadi?
Beredar kabar di dunia maya, bahwa pada saat tersebut, akan terjadi bencana alam yang sangat dahsyat, mulai dari badai besar, gempa Bumi sampai dengan letusan gunung berapi. Sepertinya seram sekali! Tetapi benarkah itu?
Mari kita tinjau satu persatu, pertama, fenomena ‘supermoon’, ini sebetulnya adalah fenomena alam yang biasa terjadi. Pada suatu ketika, dalam peredarannya di langit, Bulan-Bumi-Matahari bisa berada dalam satu garis lurus, biasanya pada saat itu bisa terjadi bulan baru atau bulan purnama.
Dan bila pada saat bulan purnama, Bulan berada pada posisi perigee, maka keadaan ini oleh para ahli astrologi (bukan ahli astronomi!) disebut ‘super moon’! Jadi istilah super moon bukanlah istilah astronomi, tetapi istilah astrologi.
Kedua, pada tanggal itu, akan terjadi bencana alam? Tentulah dalam siklus alamiah, Bulan mempengaruhi terjadinya gaya pasang surut laut di Bumi, dan ketika Bulan ‘mendekat’, tentulah pengaruh gravitasi Bulan menjadi lebih besar (demikian yang dikatakan hukum gravitasi Newton).
Akan tetapi, apakah bila pengaruh gravitasi Bulan menjadi lebih besar, akan terjadi bencana alam? Mari kita sedikit berhitung dengan matematika. Ambil rata-rata jarak Bumi-Bulan 382900 km, sedangkan pada tanggal 19 Maret 2011, Bumi-Bulan berjarak 356577 km, atau ‘mendekat’ sejarak 26323 km, atau hanya 6,87% lebih dekat dibanding rata-rata.
Dengan jarak yang sekecil itu (6,87%), akan menyebabkan dampak yang luar biasa? Seperti biasa, efek pasang surut terjadi setiap hari, dan bila resultan vektor gaya gravitasi Bulan dan Matahari menjadi lebih besar maka efek pasang surut menjadi lebih besar.
Tentunya pada saat ketika purnama ditambah perigee, gaya gravitasi menjadi lebih berpengaruh, tetapi, dari studi geofisika yang telah banyak dilakukan, tidak dtemukan adanya dampak yang signifikan pada keseimbangan energi Bumi.
Gempa Bumi, letusan vulkanik, ataupun berbagai fenomena di Bumi lebih disebabkan keseimbangan energi di Bumi, seperti pergeseran lempeng Bumi, sedangkan efek pasang surut oleh Bulan, tidaklah cukup kuat menggeser keseimbangan energi tersebut, yang artinya ‘super moon’ tidak akan menyebabkan bencana alam.
Mungkin dibutuhkan seorang Superman yang datang dari planet Kripton untuk menggeser keseimbangan Bumi, karena Superman mempunyai kekuatan yang jauh lebih besar dibanding kekuatan super moon.
Tetapi kita tahu bahwa superman adalah tokoh rekaan, sebagaimana bencana akibat super moon adalah telaah astrologi. Kalau sudah demikian, pertanyaan berikut, apa yang akan terjadi di tanggal 19 Maret yang akan datang?
Yang pasti Bulan akan tampak lebih ‘besar’ 14% dan 30% lebih cerlang di banding ‘biasanya’, dan kesempatan yang langka untuk menikmati Bulan, sembari memotretnya, atau sekedar nongkrong-nongkrong sembari minum coklat hangat dan menikmati kudapan di malam hari (bila langit cerah).
Sumber :
langitselatan.com
Superman atau Supermoon? kredit : Astropro
Tentunya dalam peredaran mengitari Bumi, Bulan akan selalui melalui posisi perigee, tetapi posisi perigee tersebut tidak selalu berada pada angka yang tepat sama, tetapi bervariasi sepanjang waktu.
Pada tanggal tersebut, yang pada saat itu Bulan dalam fase Purnama, dalam perhitungan merupakan jarak yang paling dekat ke Bumi semenjak 18 tahun yang lalu. Lalu? Apa yang akan terjadi?
Beredar kabar di dunia maya, bahwa pada saat tersebut, akan terjadi bencana alam yang sangat dahsyat, mulai dari badai besar, gempa Bumi sampai dengan letusan gunung berapi. Sepertinya seram sekali! Tetapi benarkah itu?
Mari kita tinjau satu persatu, pertama, fenomena ‘supermoon’, ini sebetulnya adalah fenomena alam yang biasa terjadi. Pada suatu ketika, dalam peredarannya di langit, Bulan-Bumi-Matahari bisa berada dalam satu garis lurus, biasanya pada saat itu bisa terjadi bulan baru atau bulan purnama.
Dan bila pada saat bulan purnama, Bulan berada pada posisi perigee, maka keadaan ini oleh para ahli astrologi (bukan ahli astronomi!) disebut ‘super moon’! Jadi istilah super moon bukanlah istilah astronomi, tetapi istilah astrologi.
Kedua, pada tanggal itu, akan terjadi bencana alam? Tentulah dalam siklus alamiah, Bulan mempengaruhi terjadinya gaya pasang surut laut di Bumi, dan ketika Bulan ‘mendekat’, tentulah pengaruh gravitasi Bulan menjadi lebih besar (demikian yang dikatakan hukum gravitasi Newton).
Akan tetapi, apakah bila pengaruh gravitasi Bulan menjadi lebih besar, akan terjadi bencana alam? Mari kita sedikit berhitung dengan matematika. Ambil rata-rata jarak Bumi-Bulan 382900 km, sedangkan pada tanggal 19 Maret 2011, Bumi-Bulan berjarak 356577 km, atau ‘mendekat’ sejarak 26323 km, atau hanya 6,87% lebih dekat dibanding rata-rata.
Posisi Bulan saat berada di perigee atau titik terdekat dengan Bumi.
kredit StarryNight Education
Dengan jarak yang sekecil itu (6,87%), akan menyebabkan dampak yang luar biasa? Seperti biasa, efek pasang surut terjadi setiap hari, dan bila resultan vektor gaya gravitasi Bulan dan Matahari menjadi lebih besar maka efek pasang surut menjadi lebih besar.
Posisi Bumi-Bulan-Matahari dan kaitannya dengan pasang surut.
kredit : Boomeria.org
Tentunya pada saat ketika purnama ditambah perigee, gaya gravitasi menjadi lebih berpengaruh, tetapi, dari studi geofisika yang telah banyak dilakukan, tidak dtemukan adanya dampak yang signifikan pada keseimbangan energi Bumi.
Gempa Bumi, letusan vulkanik, ataupun berbagai fenomena di Bumi lebih disebabkan keseimbangan energi di Bumi, seperti pergeseran lempeng Bumi, sedangkan efek pasang surut oleh Bulan, tidaklah cukup kuat menggeser keseimbangan energi tersebut, yang artinya ‘super moon’ tidak akan menyebabkan bencana alam.
Mungkin dibutuhkan seorang Superman yang datang dari planet Kripton untuk menggeser keseimbangan Bumi, karena Superman mempunyai kekuatan yang jauh lebih besar dibanding kekuatan super moon.
Tetapi kita tahu bahwa superman adalah tokoh rekaan, sebagaimana bencana akibat super moon adalah telaah astrologi. Kalau sudah demikian, pertanyaan berikut, apa yang akan terjadi di tanggal 19 Maret yang akan datang?
Bulan Purnama saat di perigee akan tampak lebih besar 14%. kredit: NASA
Yang pasti Bulan akan tampak lebih ‘besar’ 14% dan 30% lebih cerlang di banding ‘biasanya’, dan kesempatan yang langka untuk menikmati Bulan, sembari memotretnya, atau sekedar nongkrong-nongkrong sembari minum coklat hangat dan menikmati kudapan di malam hari (bila langit cerah).
Sumber :
langitselatan.com
pertama :D
ReplyDeletekeduakkkkk
ReplyDeleteNice info. Copas ke WP yaaa :)
ReplyDeleteapa bisa keliatan dari Indonesia?
ReplyDeletewew gw no 4
kedua
ReplyDeletewaaahhh... malam ni mau liat bulan ah...
ReplyDeletewah.wah..klo di indonesia mendung trus nih....bs ngliat nda
ReplyDeletekalo hujan gmn ? ga bs liat dong . :(
ReplyDeleteMALAM INI PASTINYA INDAH BANGET YA SUASANANYA, SATURDAY NIGHT LAGI
ReplyDeletePASTINYA TAMBAH ROMANTIC YA, APA LAGI KALAU DINIKMATI BERSAMA ORANG2 TERCINTA . . .
ENJOY YOUR SATURDAY NIGHT
TONIGHT ^_^
ayo all jangan siasia kan kesempatan ini
ReplyDeletebakal liat deh....
ReplyDeletewogh, keren bgt.. moga2 bisa keliatan dari balkon rumah q wkkwkwkwkw
ReplyDeletemoga ga mndung ni mlam
ReplyDeletesayang untuk di lewatkan...
ReplyDeletetp itu jg klo langit cerah...
waw.... keren bngt tu... jd g sabar... :)
ReplyDeletenumpng promo y teman..
bg temen" yg mau ikutan klik az di sini http://www.penasaran.net/?ref=jhk876 in salah satu bisnis online, kt bs dpt penghasilan yg lumayan.. coba az dulu deh.. kalau tdk di caba kt gag akn tau.. di coba y.. tq :)
hehe
ReplyDeletewah terang amat bulannya
ReplyDeletekyknya gak perlu lampu nih
hehe
kok bulannya gk keliatan gede ya, biasa aja ukurannya tidak terlihat seperti lebih besar 14% dari ukuran standardnya..gimana donk mas admin apakabardunia kok salah nih hipotesanya, hahahahaha
ReplyDeleteTapi klihatannya apes banget tadi malem saya mow lihat malah hujan (jadi gelap deh)
ReplyDeleteDAN JUGA kalian semua harus menghilangkan kebiasaan menggunakan kata "PERTAMAXXX"
ReplyDeletekarena klo di fikir fikir APA MANFAATNYA?? dan lebih baik lagi kita memberikan semangat atau motivasi bagi orang orang DAN ingat NGGA SEMUA YANG PERTAMA ITU BAIK
dan saya Ga Pernah IRI,SOK ALIM,SOK CERAMAH, Saya hanya memotivasi agar kebiasaan "PERTAMAXX" "KEDUAXX" Dst dapat hilang
Terimakasih
wow, hari ini bulan warnannya merah ke kuningan n tampak gede banget......
ReplyDeleteapa ntarterjadi bencana gk y?
NGERI KALO TERJADI BENCANA....
nanti malam ada lagi ga ya???
ReplyDeletedr tgl18 pun bulan udh keliatan gede bgt lbh dr biasanya..
ReplyDeleteso beautiful...
y4h............... g!tw dEch
ReplyDeletesuPerm4n h4ny4 b00ng4n ^_^
yeahh
ReplyDelete