Rumah dari 30.000 Botol Bekas
Guna memanfaatkan botol bekas, seorang arsitek dari Bandung membuat "Rumah Botol".
Ridwan Kamil (38) memiliki sebuah ide gagasan yang sangat brilian. Ketua Bandung Creative City Forum (BCCF), memanfaatkan botol-botol bekas untuk membangun rumah sebagai huniannya.
Rumah hasil karya Ridwan Kamil ini tidak cukup mendapat acungan jempol saja, rumah uniknya mendapat gelar juara dalam Green Design Award 2009, yang diselenggarakan oleh BCI Asia (Building Construction Information Asia).
Rumah tinggalnya yang memanfaatkan botol bekas minuman berenergi itu ternyata berhasil menyisihkan karya delapan puluh peserta lain dari delapan negara, yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, Filipina, Hongkong, dan Cina. Sungguh benar-benar prestasi anak bangsa yang sangat membanggakan.
Bermula dari ide saat melihat pekerja bangunan di rumahnya yang sering minum minuman berenergi, ide memanfaatkan botol bekas pun muncul.
“Ide membuat rumah botol itu datang dari pekerja yang menggarap rumah saya. Mereka itu sering mengonsumsi minuman berenergi itu. Botol-botolnya jadi sampah. Dari situ mulai ada ide, apalagi warnanya cokelat, senada dengan warna kayu,” ucap pria kelahiran Bandung, 4 Oktober 1971 itu.
Ridwan Kamil menghabiskan 30.000 botol bekas untuk membangun rumahnya, yang berdiri di atas tanah seluas 373 meter persegi, di kawasan Cigadung Selatan. Botol-botol bekas yang ia gunakan sengaja ia pasang di tempat yang dilalui sinar matahari, tujuannya adalah untuk menangkap dan membiarkan sinar matahari tersebut dapat tembus ke dalam rumah.
Dindingnya yang terbuat dari kaca, membuat sinar matahari lebih mudah masuk sehingga tidak perlu menyalakan lampu pada siang hari. Selain ramah lingkungan, rumah botol juga berjasa dalam penghematan energi dan mengurangi dampak pemanasan global. Rumah botol ini juga terkesan sangat artistik dilihat.
Ide kreatifnya ternyata mendapat sambutan luar biasa. Sebelum mendapatkan penghargaan ini, rumah botolnya sudah mendapat perhatian dari media internasional. Media dari Singapura, Thailand, dan Amerika Serikat, telah mempublikasikan karya arsitek urban lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) itu sehingga Ridwan Kamil mendadak tenar karena “Rumah Botol” nya tersebut.
Kita tentunya dapat meniru ide kreatif Ridwan Kamil untuk mendaur ulang botol-botol bekas yang ada disekitar kita untuk meminimalisasi penumpukan sampah yang bisa mengancam kehidupan anak cucu kita nanti.
Sumber:
http://jadiberita.com
http://jadiberita.com
Wow..keren ^_^ go green bgt, btw cigadung mana neh?dago bukan..jd pngen liat, alamat lengkap dunks..^^
ReplyDeleteBukannya semakin banyak penggunaan kaca itu semakin memperburuk pemanasan global yah??
ReplyDeletecoba kalau rumah masa depan pakai botol semua....!!!
ReplyDeletegreat, inspiring, beautiful~
ReplyDeletesebenarnya ide buat barang dari botol bekas udah ada dibenak dari lama (botol plastik bekas tapi), tapi itu dia, males ngelakuin -_-
kereen
ReplyDeleteLumayan.....
ReplyDeletebisa ngapung pas banjir...
tp botolnya harus serasi... klo ngumpulin, butuh wkt lama, mulung2 dulu, atau beli dulu. Klo botolnya beda2, sela2nya jd bolong... tp good lah idea nya
ReplyDeleteIni infonya dari media lain:
ReplyDeleteKalau
Anda sudah sampai di kawasan Jalan Tubagus Ismail, Bandung, lalu Anda
bertanya kepada tukang ojek mana pun soal Rumah Botol, Anda dengan mudah
akan mencapainya.
Alus euyy , .,,.
ReplyDeletemantepp gann .
cigadung selatan VII no 28A
ReplyDeletecreative and innovative
ReplyDeleteWow,,itu rumah dari botol bekas,,tapi koq mewah ya,,kyknya sih klu rumah masa depan jarang bgt kyk gtu,,soalnya tiap hari itu pasti ada aja teknologi baru,,
ReplyDeletemantap thanks gan :)
ReplyDeletethanks buat infonya..^_^
ReplyDeletekreenn bwanggeettt,... interior dan ekseriornya jg bagus sangat perfect,.. bdw bisa nda kanda Emil tulis alamt lengkap ta cz maw jln2 k BANDUNG neg, n bisa mampir dirumah unik ta,.??
ReplyDeletecreative,,,salut ..tp, cahaya matahari itu langsung tembus kaca, kalau panas terik apa kagak kepanasan..
ReplyDeletewooooooow....good idea
ReplyDelete