BBM dari Lemak Buaya
Cadangan minyak bumi saat ini semakin menipis, hal ini mendorong manusia untuk mencari bahan bakar alternatif. Berbagai macam bahan mulai dari kedelai, jagung bahkan biji jarak diolah menjadi bahan bakar. Namun, bagaimana bila buaya yang dijadikan sebagai bahan bakar alternatif?
Di Amerika Serikat, buaya diternakkan untuk diambil kulit dan dagingnya. Namun bagian lain tidak digunakan seperti lemak buaya. Setiap tahun ada sekitar 7 juta kilogram lemak buaya yang terbuang sia-sia dan hanya berstatus sebagai limbah. Padahal lemak buaya ini bisa diolah menjadi bahan bakar.
Hal ini membuat para peneliti di University of Louisiana di Amerika Serikat berinisiatif mengolah lemak buaya tersebut. Para peneliti ini berusaha untuk mengkonversi lemak buaya menjadi biodiesel, yang dapat digunakan oleh kendaraan dan membantu industri otomotif Amerika yang sedang dirundung masalah, akibat terus meningginya harga bensin dan solar.
Dr. Rakesh Bajpai yang menjadi peneliti, menjelaskan bahwa 7 juta kilogram lemak buaya itu sebetulnya bisa diubah menjadi 4.730.000 liter biodiesel.
Tingginya biodiesel yang bisa dihasilkan dari lemak buaya itu, karena sekitar 61 persen massa dari lemak buaya dapat diubah menjadi cairan yang cocok untuk membuat biodiesel.
Selain itu, biosolar dari lemak buaya, 9 persen lebih ramah lingkungan dari pada solar yang terbuat dari minyak bumi. Kualitasnya juga setara dengan biodiesel dari kedelai, jika dibandingkan dengan kebanyakan lemak hewan lain, kualitas lemak buaya pun tergolong lebih tinggi.
Andai setiap negara mau bersusah payah mencari bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan, sesungguhnya ada banyak hal yang bisa diolah. Sehingga tidak ada lagi tergantung 100 persen pada minyak bumi, yang cadangannya semakin menipis.
Sumber :
zonapencarian.blogspot.com
Di Amerika Serikat, buaya diternakkan untuk diambil kulit dan dagingnya. Namun bagian lain tidak digunakan seperti lemak buaya. Setiap tahun ada sekitar 7 juta kilogram lemak buaya yang terbuang sia-sia dan hanya berstatus sebagai limbah. Padahal lemak buaya ini bisa diolah menjadi bahan bakar.
Hal ini membuat para peneliti di University of Louisiana di Amerika Serikat berinisiatif mengolah lemak buaya tersebut. Para peneliti ini berusaha untuk mengkonversi lemak buaya menjadi biodiesel, yang dapat digunakan oleh kendaraan dan membantu industri otomotif Amerika yang sedang dirundung masalah, akibat terus meningginya harga bensin dan solar.
Dr. Rakesh Bajpai yang menjadi peneliti, menjelaskan bahwa 7 juta kilogram lemak buaya itu sebetulnya bisa diubah menjadi 4.730.000 liter biodiesel.
Tingginya biodiesel yang bisa dihasilkan dari lemak buaya itu, karena sekitar 61 persen massa dari lemak buaya dapat diubah menjadi cairan yang cocok untuk membuat biodiesel.
Selain itu, biosolar dari lemak buaya, 9 persen lebih ramah lingkungan dari pada solar yang terbuat dari minyak bumi. Kualitasnya juga setara dengan biodiesel dari kedelai, jika dibandingkan dengan kebanyakan lemak hewan lain, kualitas lemak buaya pun tergolong lebih tinggi.
Andai setiap negara mau bersusah payah mencari bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan, sesungguhnya ada banyak hal yang bisa diolah. Sehingga tidak ada lagi tergantung 100 persen pada minyak bumi, yang cadangannya semakin menipis.
Sumber :
zonapencarian.blogspot.com
mantab.
ReplyDeleteDIPERHATIKAN BAGI ANDA YANG BERJULUKAN "Buaya Darat" HARAP TIDAK MEMABACA ARTIKEL INI....
ReplyDeletekidding...
NICE INFO GAN!!!
ReplyDeleteLOL GAN.....
ReplyDeletetp populasi buayanya bisa menurun gan
ReplyDeletekadang2 orang2 rada2
ReplyDeleteINFO INI HARUS DI HAPUS!!!, kalo semua orang sudah pada tau gimana, nanti buaya-buaya nya pada di bunuh, seperti Monyet yang dibantai hanya untuk mendapatkan minyak kelapa sawit.... (SADIS)
ReplyDeletebuaya darat bisa binasa neeh... :D
ReplyDeletetapi kalau mengembangbiakan sendiri sih gak masalah toh kan di rawat sendiri di konsumsi sendiri, kecuali kalau mengambil bahan baku (buaya) di alam liar.
ReplyDeletekan buaya nya diternakin dulu... di artikelnya sendiri disebut demikian kok..
ReplyDeleteinfo ini emg bagus...tapi kalo disalah gunain bs gawat...
ReplyDeletemisal orang pengen nyoba apa yg disampaikan artikel ini,tapi lok org itu trus ngambil buaya dg sesuka hatinya tanpa mau mengembangbiakkan dg alasan biaya mahal utk memeliharanya bisa2 populasi buaya punah...
jgn sampai itu terjadi
amin
SETUJU,,,sbg ganti BahanBakar yg mulai menipis
ReplyDeletetp jgn smpai merugikan ORANG,MASYARAKAT,BANGSA lain...
ok
ya ntar juga buaya yang langka kalo begitu gan...
ReplyDelete