Ketulusan tak Melihat Warna Kulit

Isu rasial di Amerika tahun 60-an masih sensitif. Kulit putih dan kulit berwarna tidak bisa berbaur seperti sekarang. Namun, cerita berikut ini cukup mengharukan.

Suatu hari di tahun 1965. Hujan turun dengan derasnya, sebentar lagi tengah malam. Seorang wanita kulit berwarna sedang kebingungan di pinggir jalan. Mobilnya mogok. Beberapa kali wanita itu mencoba menumpang 1-2 mobil yang lewat dengan cara melambaikan tangannya, tetapi mobil-mobil itu berlalu begitu saja.

Di tengah kebimbangan, wanita ini mencoba untuk tegar. Dia kembali melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki. Dinginnya air  yang mengguyuri tubuhnya yang mulai demam tak digubris, ia tetap melangkah.

Tiba-tiba ada pejalan kaki, seorang pria kulit putih berlari mendatanginya. Tanpa mempedulikan konflik kulit hitam dan kulit putih yang sedang berkecamuk, pria kulit putih itu mencoba menawarkan diri untuk menolongnya.

Pria kulit putih itu lalu mencarikan sang wanita sebuah taksi, memberinya petunjuk arah ke mana ia harus turun, dan membayar ongkos taksi tersebut. Sebelum taksi itu pergi, si pria sempat memberi kartu nama kepada sang wanita sebagai referensi jika tersesat atau menemui masalah di jalan.

Seminggu kemudian, pria itu dikejutkan dengan sebuah ketukan keras di pintu. Ternyata, petugas kurir – lengkap dengan mobil pickup-nya telah berhenti di depan rumah. Mobil itu mengangkut TV warna yang besar dan tape stereo. Dua benda yang sangat mewah waktu itu. Di TV warna itu ditempeli secarik tulisan seperti berikut:

Yth. Bp. James,
 
Terima kasih telah menolong saya malam itu. Pertolongan dan bimbingan bapak waktu itu sangat berarti bagi saya, bukan hanya sekedar melindungi saya dari deras hujan, tetapi juga telah berhasil membangkitkan saya dari keputusasaan.
 
Karena pertolongan anda, saya bisa menemui suami saya yang sedang kritis di rumah sakit. Jika waktu itu saya terlambat 10 menit saja, maka saya tidak akan pernah berjumpa lagi dengan suami selamanya. Berkat pertolongan bapak, saya bisa melihat dan menemani suami saya di saat-saat terakhirnya.
 
Semoga Tuhan melindungi dan memberkati Bapak.

ttd.
Mrs. Nat King Cole


=====================================
Nat King Cole -  nama asli Nathaniel Adams Coles adalah penyanyi jazz legendaris. Sang putri, Natalie Cole pernah berduet dengan sang Almarhum lewat hitsnya "Unforgettable" (sebuah terobosan teknologi bernyanyi dengan orang yang sudah meninggal)
=====================================

Comments

  1. huaaaa, ampir aja aku nangis. brati si suami dah meninggal y??

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bapaknya kaleeeee.... Sangking terharunya, sampe status anak bapak tak lagi terbaca..

      Hahahahaha

      Delete
    2. "Berkat pertolongan bapak, saya bisa melihat dan menemani suami saya di saat-saat terakhirnya."

      emg bnr suami ny ud mnggal, bkn bpk ny

      Delete
  2. Wuah,,,hebat,,jangan lupa bilang "PERTAMAX" hehehe ^__^

    ReplyDelete
  3. merinding bacanya, jadi jangan memilah milih utk membantu seseorang, 

    ReplyDelete
  4. Kapan ya didunia ini ada kontes president lebay n kemayu didunia. Klau ada sby bakalan menang tu. Jijik lht pemimpin yg taunya curhat doang.kyk anak kecil.gk sadar klau pemimpin itu harus jaga wibawa

    ReplyDelete
  5. bagus banget nih artikel
    siip lah :D

    ReplyDelete
  6. raimu kuwi

    ReplyDelete
  7. iiiii....so sweet

    ReplyDelete
  8. Tuhan memberkati orang-orang yg mau mengasihi sesamanya...apalagi masalah kecil seperti pertamax....kecil buat Tuhan....salut buat Mr. James....

    ReplyDelete

Post a Comment