BBM Dari Sampah Plastik
Terobosan SMK Negeri 3 Kimia Kota Madiun yang berhasil mengubah sampah plastik jadi bahan bakar minyak.
Berawal dari kegelisahan Tri Handoko, guru kimia di Sekolah Menengah Kejuruan tersebut melihat timbunan sampah plastik saat baru pulang dari kegiatan mengajar. Ia tercekat, dalam benaknya, sampah plastik yang dibuat dari minyak bumi ini akan menjadi masalah bila tak bisa di daur ulang.
Berawal dari kegelisahan Tri Handoko, guru kimia di Sekolah Menengah Kejuruan tersebut melihat timbunan sampah plastik saat baru pulang dari kegiatan mengajar. Ia tercekat, dalam benaknya, sampah plastik yang dibuat dari minyak bumi ini akan menjadi masalah bila tak bisa di daur ulang.
Sejak itu, Tri mulai melakukan beragam percobaan untuk mengolah sampah plastik yang selama ini merupakan limbah beracun dan menjadi pencemar lingkungan. Percobaan demi percobaan dilaluinya. Bersama dengan anak didiknya di SMKN 3 Madiun, Tri tak lelah melakukan uji coba untuk merubah plastik kembali ke asalnya yakni dari minyak.
Menjelang akhir 2010, uji coba Tri mulai membuahkan hasil. Dengan berbekal alat sederhana yakni memanfaatkan bekas tabung gas kemasan 3 kilogram (kg) yang disulap menjadi tempat pembakaran limbah plastik. Nah di ujung tabung itu dilengkapi dengan alat destilasi atau penyulingan sederhana.
Ketika limbah plastik dipanaskan akan meleleh dan menghasilkan uap. Uap inilah yang menjadi bahan bakar setelah sebelumnya didestilasi hingga menjadi cair.
Alat bisa dibangun dari material bekas, disesuaikan kemampuan pembuat dan kapasitas limbah yang akan diolah. Alat yang dipakai bisa berbiaya Rp 650.000 hingga Rp 100 juta, tergantung kebutuhan.
Prosesnya
Kepala SMKN 3 Kimia Kota Madiun, Sulaksono Tavip Rijanto menerangkan proses pengolahan limbah plastik menjadi BBM ini melalui beberapa tahap.
“Pertama melalui pembakaran hingga 600 derajat Celcius, lalu disuling (firolisis) dan penjernihan.Uap hidrokarbon hasil pembakaran inilah yang menjadi minyak yang bisa digunakan untuk bahan bakar,” ucapnya.
Alat pembakaran dibuat dari tabung gas elpiji yang memiliki Standar Nasional Indonesia (SNI) ukuran 3 kilogram. Tabung elpiji dilubangi dan dipasang corong besi dengan cara dilas.Corong ini untuk memasukkan bahan plastik yang dibakar dalam tabung.
Setelah itu,tabung pembakaran dihubungkan dengan pipa penyulingan yang terhubung dengan tabung penadah uap atau hidrokarbon yang mencair jadi minyak. Segala jenis plastik bisa diolah dengan cara ini.
Plastik yang dimasukkan ke dalam tabung dipanaskan dengan gas elpiji sehingga terurai dan uapnya mengendap menjadi minyak.
Satu kilogram plastik bisa menghasilkan sekitar satu liter minyak.
Agar efisien dan bernilai ekonomis,untuk pembakaran plastik selanjutnya menggunakan minyak plastik hasil penyulingan. Proses pembakaran dan penyulingan minyak dari limbah plastik ini ramah lingkungan.
“Dalam pembakaran, sama sekali tidak ada asap yang keluar karena setelah disuling,uap ditampung dalam tabung yang tertutup sehingga asapnya tidak membahayakan,”kata Tavip.
Soal unsur kimia dalam BBM limbah plastik ini,ujar Tavip,memang belum diteliti lebih lanjut. Sejauh ini, penelitiannya belum sampai pada unsur yang ada seperti timbal atau Pb (Plumbum) yang terkandung dalam BBM alternatif ini. “Kemungkinan ada karena ini dari minyak bumi juga,” katanya.
Dari percobaaan tambahan diperoleh hasil bahwa bila plastik yang digunakan sebagai bahan baku berasal dari bekas botol minuman mineral, maka hasil minyaknya lebih bagus yakni lebih jernih ketimbang minyak yang berasal dari tas kresek bekas.
Dari hasil ini bisa disimpulkan bahwa semakin jernih dan bersih bentuk limbahnya semakin bagus minyak yang dihasilkan.
Hasil Uji
Hasil uji laboratorium SMKN 3 Kota Madiun menunjukkan, solar limbah plastik menghidupkan mesin pemotong rumput. Premium limbah plastik telah diuji kromatografi gas pada laboratorium PT Sucofindo.
Nilai oktan BBM dari limbah plastik ini masih sekitar 84-85.Sedikit di bawah nilai oktan premium yang berada di angka 87-88 dan agak jauh dari pertamax yang rata-rata 91-92.
“Memang kualitasnya masih di bawah premium dan pertamax, tapi kami sempurnakan terus.Dulu hanya bisa untuk membersihkan noda karet lalu berkembang untuk mengoperasikan mesin potong rumput. Sekarang dicoba di mobil yang juga sedang diuji coba,” jelas Tavip.
Saat ditest di sekolah tetangga, BBM limbah plastik diterapkan pada mesin mobil Toyota keluaran tahun 1980-an yang sering dipakai praktik siswa SMKN 1.
Kepala SMK Negeri 1 Kota Madiun Sigit Dewantoro mengatakan BBM dari limbah plastik sudah bisa digunakan pada mini truk Esemka rakitan siswanya. “Namun rpm-nya (rotation perminute) atau putaran mesinnya naik turun, belum bisa stabil. Jadi masih diisikan di mesin praktik saja,”ujarnya.
Bank sampah
Karena kebutuhan sampah plastik yang tinggi, siswa semakin sulit memperoleh sampah plastik. Karena itu, sekarang SMKN 3 ini bekerja sama dengan para pemulung agar bersedia menjual sampah plastiknya ke sekolah. Untuk menampung pasokan sampah plastik, rencananya akan dibuat bank sampah plastik di sekolah.
”Sekolah kami fokus ke upaya menjaga lingkungan dengan mengelola limbah. Sudah jadi tradisi di sini,” kata Tavip.
Untuk mengajak masyarakat mengelola sampah plastik, sekolah yang memiliki Program Keahlian Kimia Analis, Kimia Industri, dan Pengawasan Mutu Pangan itu membuat 15 alat pengolah model terbaru. Sebelumnya, para siswa telah membuat lima model yang terus dimodifikasi dan disempurnakan. Ke-15 alat itu telah dibagikan Gubernur Jatim ke SMK lain di Jawa Timur,
Sumber:
Maknyus
ReplyDeletemantab..lanjutkan!! sampah dijakarta udah sesak nih, bbm juga bentar lg naik, semoga apa yang menjadi terobosan diatas bisa jadi titik terang. c:
ReplyDeleteteruslah berkarya anak-anak Indonesia
ReplyDeleteuntuk pemerintah, semoga hal ini tidak hanya dipandang sebelah mata karena mereka juga butuh dukungan dari kalian
merinding bacanya.. bangga sama adik-adik SMK yang terus berkarya walaupun masih banyak pihak2 bego yang pesimis.. MAJU TERUSSSS... !!!
ReplyDeleteUntuk Mbakarnya sama hasilnya banyak an mana ya ??? ..... he he
ReplyDeleteSiiiip... sbg org jkt aku sudah prihatin dgn limbah plastik yg akan kita wariskan pada anak cucu kita, terobosan ini memudahkan mencapai green earth yang kita idamkan,... dengan berkurangnya polusi semakin mempertinggi kualitas kehidupan kita.... kalo pemerintah mau serius menggarap bidang ini..... aku yakin bisa sedikit banyak mengurangi dampak krisis BBM yg pasti akan terus meningkat di masa depan....
ReplyDeleteSMK di kota wa cerdas yaa, gwa pengen ke SMK 3 aj ah, hahahaha
ReplyDeletemantap bumi kita kayanya gak bakal rusak nih trus ada demo trurunkan haraga sampah plastik
ReplyDeleteDemo Turunkan Harga Sampah Plastik, wa baru dengar om.....
ReplyDeletehahahha....lucu...tapi bisa jadi bosz...wekkekkek....
ReplyDeletesebenernya banyak oran2 berkualitas di negeri ini...cuma karena pemerintah tidak menghargai mereka maka.....yaa jadilah seperti ini...riset cuma sebatas riset....produksi massal dan penelitian yg lebih lanjut tidak ada....
wah ....................amazing
ReplyDeletesemoga hasil hasil kerja kerasnya di akui di dunia, amiin....
ReplyDelete.Ngpain kita hanya comentar? Mari kita mencoba membuatnya juga. Saranya buat yg bisa tolong mengadakan pelatihan2 kepada masyarakat agar bisa membuat, jgn berpikir komersil dulu, yg penting lingkungan sehat dan ikut membantu mengurangi pemanasan global.
ReplyDeletesempurna, akhirnya kita semakin bisa mengembangkan potensi sumber daya alamnya kita sendiri, buat teman2 semangat terus,,,, dan berkarya
ReplyDeletetruz maju anak indonesia....
ReplyDeletetunjukkan prestasi mu....
Plastik diolah jadi bbm, untuk meningkatkan nilai jual sampah plastik itu bagus dan kreatif tapi apa bentuk limbahnya? Apakah limbahnya dapat dimanfaatkan juga atau justru menambah tumpukan sampah?
ReplyDelete