Autisme, Suatu Penyakit Ataukah Kelebihan Pada Seseorang?

Suatu kelainan yang hingga sampai sekarang belum diketahui dengan pastinya penyebab dari penyakit ini. Ya, kelainan itu adalah "Autisme" atau dengan kata lainnya adalah suatu kelainan fisik dari perkembangan jiwa seorang anak pada masa tiga tahun pertama setelah dilahirkan.

http://nbnl.globalwhelming.com/wp-content/uploads/2011/03/jake-barnett-450x300.jpg

Autisme menyebabkan seseorang yang menderitanya mengalami gangguan pada perkembangan kerja otaknya secara normal dalam kemampuan sosialitasnya dan juga kemampuannya dalam berkomunikasi dengan lawan bicaranya.


Penyebab, Faktor, dan Jenis Autisme

Seorang pakar kesehatan, Neil K. Kaneshiro, MD., MHA., menyebutkan bahwa "Autisme adalah sebuah kondisi fisik yang berhubungan dengan kelainan secara biologis dan kinerja otak seseorang."

Seorang bayi yang baru lahir tidak bisa divonis bahwa ia menderita autisme ketika lahir, karena kondisi ini hanya dapat diketahui ketika anak tersebut menginjak tahun kedua dalam hidupnya.

Kebanyakan orang tua menganggap bahwa anaknya tersebut menderita autisme dikarenakan pemberian vaksin dan juga obat-obatan yang telah menyebabkan anaknya menderita kelainan tersebut.

Namun, beberapa studi tentang autisme menyebutkan bahwa hal tersebut tidak benar adanya. Bahkan, The American Academy of Pediatrics dan The Institute of Medicine (IOM) juga membenarkan bahwa seorang anak yang terjangkit autisme bukanlah dikarenakan pemberian vaksin dan obat-obatan lainnya.

Akan tetapi, autisme lebih dikarenakan oleh kelainan pada kromosom anak tersebut dan juga permasalahan yang terjadi pada sistem saraf (neurological) dan juga faktor genetik atau keturunan dari anak tersebut.

Terdapat pula sumber yang mengatakan bahwa ada kecurigaan yang menyebabkan seorang anak menderita kelainan autisme namun hal tersebut belum terbukti kebenarannya, yaitu diet, keracunan merkuri, ketidakmampuan tubuh dalam mengkonsumsi vitamin dan mineral tertentu, sensitif terhadap jenis vaksin tertentu.

http://www.wessels-ib-support.nl/imagedump/autisme.jpg

Berdasarkan bukti yang ada, kebanyakan anak laki-laki yang menderita autisme dibandingkan dengan wanita dan terdapat beberapa jenis dari kelainan dalam perkembangan fisik dari seseorang itu sendiri, misalnya :

1. Asperger syndrome, layaknya autisme, namun perkembangan bahasanya normal.

2. Rett syndrome, berbeda dengan autisme, hanya dialami oleh wanita.

3. Childhood disintegrative disorder, kondisi yang sangat langka dimana sang anak hanya dapat melatih kemampuan belajarnya hingga umur sepuluh tahun saja, setelah itu ia akan kehilangan kemampuan yang telah dipelajarinya.

4. Pervasive developmental disoreder - not otherwise specified (PDD-NOS), yang disebut juga sebagai atypical autisme.


Gejala-gejalanya

Kelainan autisme hanya dapat diketahui ketika anak tersebut telah berumur dua tahun dan kebanyakan dari penderita autisme akan bertingkah seakan-akan ia memiliki dunianya sendiri tanpa menyadari kehadiran orang lain.

Kesulitan dalam berinteraksi sosial dengan lingkungannya, kemampuan bicaranya yang lambat dari orang normal, tidak dapat diajak berbicara dalam waktu yang lama, tidak ada kontak mata dengan lawan bicara, selalu mengulang kata yang telah diucapkannya, dan juga kesulitan berkomunikasi baik secara verbal maupun non-verbal.

http://niets.punt.nl/upload/stoornis-autisme-op-beeld1-.gif

Seorang anak penderita autisme memiliki tingkat kesensitifitasan yang melebihi dari manusia normal, khususnya indra penglihatannya, pendengaran, sentuhan, penciuman, ataupun rasa.

Hal ini ditunjukkan ketika mereka merasa terganggu dengan suara berisik maka ia akan menutup kedua telinganya erat-erat.

Mereka lebih menyenangi suatu hal yang itu-itu saja, penderita autisme akan lebih fokus pada suatu hal saja misalkan ia suka akan musik, maka ia akan lebih cepat mempelajari hal yang berhubungan dengan musik saja.

Melakukan gerakan yang sama berulang kali, menunjukan sesuatu ketertarikan yang berlebihan pada suatu objek tertentu.


Autisme, Kekurangan atau Kelebihan?

Mungkin kelainan autisme ini justru memberikan suatu kelebihan bagi sang penderitanya, hal ini terbukti dari kasus yang terjadi pada, Jacob Barnett, seorang anak yang berumur 12 tahun di Amerika yang dapat memecahkan teori "Big Bang" (teori konsep rumusan matematika yang sangatlah rumit), dan setelah dilakukan serangkaian tes ternyata ia memiliki IQ melebihi Albert Einstein (170).

http://sundaytimes.lk/110327/images/Jacob-Barnett.jpg

Jacob mengidap Aspergers syndrome, Kristine Barnett, ibu dari Jacob sempat heran ketika anaknya tidak dapat mengucapkan sepatah kata pun hingga ia menginjak usia dua tahun.

Akibat kelainan yang dideritanya tersebut, Jacob menjadi pengajar di Universitas Indiana. Ia mengajar tentang hal-hal yang berhubungan dengan dunia matematika (kalkulus, aljebra, geometri, dan trigonometri) yang mungkin bagi kita sendiri pelajaran tersebut sangatlah membosankan sekali.

http://thautcast.com/drupal5/images/jacobb.png

Tidak hanya itu saja, ia juga sedang mengembangkan teori relativitas dari Einstein saat ini.

Sumber :
jadiberita.com

Comments

  1. gw punya temen autis 1 .beh mengganggu banget .bener dah kagak boong.....

    ReplyDelete
  2. dalam artikel autis penyakit atau kelebihan ini yang pasti si penulisnya bertujuan u/ mangubah presepsi orang2 terhadap anak2 autis yang seharusnya tidak menjadi momok menyeramkan bagi para orang tua yang memiliki anak autis. maka dr tu c penulis menyimpulkan bahwa autimse juga dapat manguntungkan bagi si penderita.

    ReplyDelete
  3. buset dah klo IQ nya melebihi ensten gimana tu bocah subhanallah.....

    ReplyDelete
  4. einstein IQ nya 150an lho wkwkwwk

    kalo anak autis vs anak indigo gmn ya?aq IQnya 117

    ReplyDelete
  5. wooww... selalu ada kelebihan dibalik suatu kekurangan... subhanallah...

    ReplyDelete
  6. 1.

    Patrick JoRdan Lieberth: "gw punya temen autis 1 .beh mengganggu banget .bener dah kagak boong....."

    wah sama, saya juga pernah punya adek kelas yang autis, kalo di kelas kerjaannya teriak "pizza" sama "pasta" mulu, tapi matematiknya jago bener. ya mungkin lebih tepat kalo gak dianggap sebagai gangguan kali ya. mereka cuma sedikit berbeda, dan kata "gangguan" itu kedengerannya agak kasar.

    2.
    sebagai tambahan, untuk banyak hal autisme sangat sangat menguntungkan, terutama bagi pekerjaan yang membutuhkan konsentrasi di bidangnya --just my opinion-- but hey, albert enstein si jenius sains, steven spielberg sutradara terkenal, bahkan mantan presiden amerika abraham lincoln dikabarkan menderita autisme dalam taraf tertentu. leonardo da vinci yang dikabarkan autisme pun katanya melukis bibir monalisa selama 12 tahun saking perfeksionisnya. it's kinda hell for "normal" people like "us" to spent our twelve years painting somebody-lips but, an autist can be obsessive sometimes, and have a tendency towards perfection.

    3.
    tentang IQ-nya einstein, gua pernah baca di suatu sumber kalo sebenernya IQ-nya "cuma" 95. it's below average, guys. bedanya adalah, kalo "kita" orang-orang normal make potensi otak kita sebesar kurang dari 1 persen, einstein make potensi otaknya sebanyak 2-3%. kalo gak salah. based on research, i guess.

    ReplyDelete
  7. dy suka nulang kata2 ~_~ setiap kalimat d ulang2 . pas waktu d kelas orang lagi pada diem2 dy ketawa sendiri .nanti orang pada ketawa2 dy ngmg "ada yang lucu yah?" .dy suka banget gangguin orang .padahal orang kgk ngapa2in --" ngeselin banget .gw pernah mw nolongin dy .eh dy malah ngjak ribut ,begh.......

    ReplyDelete
  8. ohh gitu otak anjing aja bisa jadi presiden,berarti otak loe tai anjink donk.

    ReplyDelete
  9. Lionel lesmana8 Jul 2011, 19:34:00

    kalo ngomong kayak gitu napa ga langsung bilang ke sby aja????
    ga brani??
    pengecut!!!!
    ridana_PUTRI2 tolol

    ReplyDelete
  10. wokwokw.... pada brantem...

    bukan forumnya nih..

    ReplyDelete
  11. hmmmm.... tanda-tandanya kok mirip2 dengan LLI? apakah mungkin Autis berkaitan dengan LLI???


    kalo menurut saya kok autis bukan penyakit ya, jadi sepertinya kurang pas jika disebut mengidap, terjangkit, dsb.... mungkin saja autis salah satu kelebihan yg belom terekspos dan diterima masyarakat...wajar saja jika autis menyebabkan orang untuk asik dengan dunianya sendiri, hal ini mungkin dikarenakan mereka LEBIH SENSITIF, sehingga dia dapat menyadari sesuatu yang tidak disadari orang lain, sama halnya dengan orang yang haus akan pengetahuan, akan terus mencari hingga mencapai titik tertentu.sekali lagi ini hanya berdasarkan asumsi saya pribadi, no offense...buat yang pada ribut, ngapain ya?? pak SBY aja ga bakal baca komen2 kalian, bersatu dong Indonesia..

    ReplyDelete
  12. bersikaplah hikmat dan bijaksana..
    anda seperti bukan kaum terpelajar..
    please,, jaga lidah anda!! carilah sarana yg tepat buat uneg" anda.. ini bukan tempat yg tepat..

    ReplyDelete

Post a Comment