Karl-Gerät, Monster Penjebol Bunker Pada Perang Dunia II

"Karl-Gerät" (040/041) adalah self-propelled siege howitzer yang dibuat Rheinmetall untuk keperluan perang Jerman. Fungsi utamanya adalah menghancurkan bunker atau pertahanan statik yang sulit ditembus dengan peluru biasa.

Ini adalah self-propelled howitzer yang terbesar yang pernah dibuat manusia sepanjang sejarah. Tujuh buah berhasil diselesaikan, namun hanya enam buah yang terlihat di pertempuran dari tahun 1941 hingga 1945.

Mulai dari menyerang benteng Soviet di Brest-Litovsk dan juga Sevastopol, membombandir pemberontak Polandia di kota Warsawa hingga terlibat dalam Battle of Bulge dan dalam penyerangan jembatan Remagen. Dari tujuh buah hanya satu yang tersisa sejak akhir perang hingga sekarang.


Dari tujuh buah yang dibuat, enam diantaranya diberi nama "Adam", "Eva", "Thor", "Odin", "Loki", dan "Ziu" sedangkan yang ketujuh digunakan untuk keperluan riset dan test sehingga tidak diberi nama.

Pengiriman enam buah Karl-Gerät ini dilakukan dari November 1940 hingga Agustus 1941. Pada tahun 1941 mulai diadakan modifikasi untuk mendongkrak jarak tembaknya, pada bulan Mei 1942 laras berdiameter 54 cm mulai dipakai pada keenam kendaraan.

Karl-Gerät 041 dikirim bulan Juni - Agustus 1943. Konon penambahan panjang laras ini juga berpengaruh terhadap peningkatan daya hancur peluru Karl-Gerät.

Panzer IV Ausf Pembawa Peluru Karl-Gerat

Dua puluh dua Panzer IV Ausf. D, E dan F dimodifikasi dengan tambahan superstructure untuk membawa 4 peluru Karl-Gerät, termasuk dengan fasilitas derek untuk memindahkan peluru ke Karl-Gerät.

Tanpa kendaraan tersebut mustahil Karl-Gerät dapat beroperasi karena peluru Karl-Gerät sendiri beratnya berkisar mulai dari 1.250 kg hingga 2.170 kg.

Satu buah pelurunya dapat menjebol dinding beton setebal 2.5 meter. Kemampuan ini amat berguna dikala menghadapi hambatan bunker-bunker musuh.

Sayang urusan mobilitas Karl-Gerät tergolong lambat, ia hanya mampu bergerak dengan kecepatan 10km/jam sehingga memerlukan waktu lama untuk bergerak ke sasaran.

Dan karena Karl-Gerät sama sekali tidak memiliki pertahanan diri maka diperlukan pengawalan ketat untuk menghindari incaran musuh. Namun saat berada dilapangan kehadirannya betul-betul membantu.

Bunker-bunker yang tadinya perlu direbut dengan susah payah kini cukup dibereskan dengan beberapa peluru Karl-Gerät.

Satu peluru dari Karl-Gerät. Bandingkan dengan ukuran tubuh manusia

Kendaraan berbobot 124 ton ini ditenagai mesin Daimler-Benz MB 503 A 12-cylinder atau sebuah mesin MB 507 C 12 cylinder.

Mesin ini hanya mampu menggerakan Karl-Gerät dengan kecepatan 10km/jam. Jika ingin menempuh perjalanan jauh maka Karl-Gerät dapat dibongkar menjadi tujuh bagian untuk diangkut dengan menggunakan trailer Culemeyer-Strassenfahrzeug (trailer ini juga biasa dipakai mengangkut tank kelas berat seperti King Tiger).


Namun bisa juga diangkut utuh dengan menggunakan kereta, yakni Karl-Gerät dipasang pada bagian tengah antara dua gerbong khusus.



Variants Karl-Gerät

Gerät 040: Original model, dengan barrel laras pendek diameter 60cm (24in)


Gerät 041: Late model, dengan laras panjang (L/11.55) diameter 54cm (21 in)



Sejarah Karl-Gerät

Pada tanggal 3 Januari 1941 dibentuklah Heavy Battery (schwere Batterie) 833 . Dan pada tanggal 2 April 1941 diubah menjadi Heavy Artillery Battalion (schwere Artillerie Batallion) 833 yang memiliki dua buah battery, masing-masing battery memiliki dua buah Karl-Gerät

1 May 1941 dalam persiapan Operation Barbarossa. Tadinya satu battery akan dikerahkan untuk membereskan benteng Soviet di Brest-Litovsk, tetapi perintah itu diganti sehingga 14 Mei 1941 digunakan menyerang perbatasan Soviet di dekat Lviv.

Battery pertama ditugaskan dengan IV Army Corps dari 17th Army of Army Group South dekat Lviv sedangkan battery kedua ditugaskan membantu serangan 4th Army dari Army Group Center terhadap benteng Brest.

Dalam persiapan menyerang benteng Soviet di Sevastopol pada awal musim panas, Heavy Artillery Battalion 833 tiga buah Karl-Gerät disiapkan.

Pada 20 Mei 1942 tiga buah Karl-Gerät tersebut telah menembakan 72 peluru heavy concrete-piercing shells dan 50 peluru light concrete-piercing shells.

Pada 19 Juli 1942 Karl-Gerät ditarik dari front untuk kemudian dikirim ke Hillersleben untuk diperbaiki. Namun salah satunya berhasil direbut pihak Soviet dan dibawa ke Moscow untuk dievaluasi.

22 Juli 1942, Army High Command (Oberkommando des Heeres (OKH)) memerintahkan pengiriman battery Karl-Gerät ke Army Group North untuk membantu Operation George dalam menaklukkan Stalingrad.

OKH kemudian membentuk Heavy Artillery Battalion yang baru pada 4 Mei 1943 dengan menggunakan peralatan dan kendaraan yang ada pada Heavy Artillery Battery 628.

18th Army of Army Group North juga berencana menggunakan satu Karl-Gerät untuk operasi di jembatan Oranienbaum di bagian barat Leningrad pada musim panas 1943, tapi battalion ini kemudian diperintahkan untuk mengembalikan Karl-Geräte ke Leipzig tanggal 8 August.

Pada tanggal 13 Augustus 1944 sebuah battery Karl-Gerät dikirim ke 9th Army untuk membantu meredam pemberontakan di Warsaw oleh para patriot Polandia.

Antara 21 Maret 1945 - April 1945 Karl-Gerät Nr. II "Eva" dan Nr. V "Loki" berhasil dikuasai tentara US. Sedangkan Nr VII yang merupakan Karl-Gerät untuk keperluan test di kuasai tentara US dan dikapalkan menuju Aberdeen Proving Grounds tapi kemudian di scrap.

Sedangkan Nr. VI "Ziu" berhasil direbut Soviet di Jüterbog tanggal 20 April 1945 dan kemudian dipasang di museum Kubinka, sisanya Nr. I "Adam", Nr. IV "Odin", Nr. III "Thor" tidak diketahui nasibnya, walaupun ketiganya terlihat berhasil direbut tentara Soviet di Jüterbog.

Sumber :
danish56.blogspot.com

Comments

  1. Pertamax Diamankan!

    ReplyDelete
  2. Buseettt... peluru gede banged drpda tank..

    pertamaxxx gan..

    ReplyDelete
  3. kereeen tapi namanya kok mirip nama kakek saya,,,,,,,,,,,,,,,,

    ReplyDelete
  4. Hanya untuk perang, ambisi mengalahkan. IRONIS  !!

    ReplyDelete
  5. al-falah al-amir12 Sept 2011, 18:56:00

    tapi sayang lambat, padahalkan kalau perang pastinya dibutuhkan secepatnya

    ReplyDelete
  6. klo kna org gmn y ?

    ReplyDelete
  7. besar pelurunya aja seorang gimana kalo kena orang? gk usah dibayangin aja kali ya

    ReplyDelete
  8. mesinnya di ganti aja , terus bahan bakarnya harus PERTAMAXXXXXXXXXXXX

    ReplyDelete
  9. Jerman memang sangat inovatif dalam menciptakan alat2 perang. Seandainya pesawat tempur Me-262, pesawat pertama yg bermesin jet, selesai sebelum PDII keburu berakhir maka kemungkinan besar angkatan udara Jerman lah akan menguasai pertempuran udara dengan pesawat2 yg sangat cepat pada jamannya tsb...

    ReplyDelete
  10. Paling enek klo dipakai eksekusi buat para korupor.... mantap!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
    Uang hasil korupsinya dibelikan plurunya gan, semakin banyak korupsi semakin gede plurunya...

    ReplyDelete
  11. gimana kalo yang kena orang bukan pertahanan lawan

    ReplyDelete
  12. kalo kena orang mantap juga itu rasanya

    ReplyDelete
  13. ironis apanya?? yang namanya perang pasti selalu berambisi menang... perang kok berambisi kalah>>> ini baru ironis...

    ReplyDelete
  14. setuju, kalau semua proyek2 jerman yang belum terealisasikan bisa direalisasikan mungkin jermanlah pemenang PD II sayang karna sumber daya terbatas jadi banyak proyek terbengkalai

    ReplyDelete
  15. lebih baik lagi kalo uangnya dikembalikan daripada dihamburkan buat beli peluru, 

    ReplyDelete

Post a Comment