Bumi adalah Jupiter yang Gagal

Planet-planet batuan, termasuk Bumi, sejatinya merupakan planet gas raksasa seperti Jupiter yang gagal terbentuk. Ini berdasarkan teori pembentukan planet terbaru yang diungkapkan oleh Sergei Nayakshin, astronom University of Leicester, seperti diberitakan Space.com.

Teori pembentukan planet yang umumnya dipercaya saat ini adalah akresi inti. Mulanya, ada piringan gas raksasa di sekitar bintang yang baru lahir.

http://assets.kompas.com/data/photo/2011/09/19/1720594620X310.jpg

Partikel debu pada piringan itu bergabung membentuk objek yang lebih besar disebut planetesimal yang kemudian membentuk struktur yang lebih besar.

Akibat proses itu, massa yang terbentuk pun lebih besar. Pada satu massa tertentu, disebut massa kritis, gravitasi akan menarik massa gas dari piringan yang terdapat di sekitar gumpalan tersebut.

Demikianlah, planet batuan kemudian terbentuk dari proses yang panjang dan rumit tersebut.

Teori baru yang diajukan Nayakshin disebut tidal downsizing. Berdasarkan teori ini, gumpalan gas pada awalnya terbentuk di zona yang jauh dari tempat planet umumnya ditemukan sejauh ini.

Dalam prosesnya, gumpalan gas mendingin dan menyusut menjadi planet yang masih tergolong massif, sekitar 10 kali ukuran Jupiter.

Selama penyusutan berlangsung, partikel debu yang terdapat dalam piringan gas bergabung menjadi lebih besar dan kemudian "jatuh" ke bagian tengah gumpalan gas, membentuk padatan yang solid di sana.

Di sinilah akhirnya terbentuk planet batuan primitif dengan pembungkus gumpalan gas di luarnya.

Peristiwa selanjutnya, piringan gas membawa planet primitif ini mendekati bintangnya. Gas pembungkus planet primitif ini kemudian "dimakan" oleh bintang induknya.

Bagian yang "selamat" hanya inti berwujud padat dan sebagian gas, terselamatkan karena massa jenisnya yang tergolong besar.

Proses perampasan gas pembungkus inilah yang kemudian membentuk planet Super Earth atau planet batuan seperti Bumi.

Dengan kata lain, Super Earth dan planet batuan pada dasarnya adalah planet gas yang tak memiliki kesempatan untuk tumbuh dewasa karena mekanisme di semesta serta "kejahatan" sang bintang.

Nayakshin menguraikan teori baru pembentukan planet ini di Monthly Notice jurnal Royal Astronomical Society yang terbit Agustus lalu.

Ia mengakui, sebagai sebuah teori baru, masih banyak kelemahan yang harus ditutupi dan masih harus diuji. Ia berharap para ilmuwan berkenan mengkaji lebih lanjut teori yang dipaparkannya.

Menanggapi teori Nayakhsin, Aaron Boley dari University of Florida yang melakukan penelitian tentang pembentukan planet gas raksasa mengatakan bahwa proses tidal disruption memungkinkan kehidupan berevolusi pada sistem bintang yang lebih bervariasi.

"Ini cara lain alam menciptakan planet," kata Boley. Makin banyak planet, makin besar potensi kehidupan.

Nayakhsin sendiri mengatakan, model akresi inti dan tidal disruption memiliki langkah-langkah fisik yang sama tetapi proporsinya berbeda.

"Dalam hal ini, model finalnya mungkin adalah gabungan," katanya. Ia juga menbambahkan bahwa planet batuan yang terbentuk pada proses tidal disruption mungkin berukuran "nol sampai 10 massa Bumi."

Sumber :
kompas.com

Comments

  1. ALLAH SWT tak kan menciptakan sesuatu melainkan ada maksud dibalik tu semua. semua kekurangan memang da pada ciptaan-NYA dan kesempurnaan hanya milik-NYA. 

    ReplyDelete
  2. Itu adalah teorinya orang2 yg tidak percaya tuhan (atheis).

    Allah Ta'ala tidak mungkin gagal dalam menciptakan sesuatu. Allah Ta'ala telah menciptakan Bumi beserta segala fasilitas kehidupan bagi penghuninya (air, udara, suhu, dll) dalam takaran yg tepat, sehingga manusia bisa tinggal dengan nyaman di Bumi. Sedangkan Jupiter, dari sejak diciptakannya oleh Allah Ta'ala sampai sekarang pun tetap tidak dapat dihuni oleh manusia.

    Jadi bagi orang2 yg menganggap Bumi adalah Jupiter yg gagal, silahkan tinggal di Jupiter aja...^__^

    ReplyDelete
  3. namanya juga judul

    seharusnya asal yang sama beda jadinya
    tpi mungkin pda bingung nantinya
    sebenarnya bukan gagal tpi melalui proses dan faktor yang beda
    jupiter jauh dan di blakangnya (saturnus uranus neptunus) jadinya gas tidak tertarik bintangsedangkan merkurius venus, bum, mars, planetnya dket matahari jdi gasnya di tarik gravitasi matahari
    tinggal dikit gas nya

    ReplyDelete
  4. gak mungkin ALLAH bikin sesuatu dengan kegagalan,,,

    ReplyDelete
  5. oooooooooooooooooooooooooooooooooo
    gitu toh

    ReplyDelete
  6. knapa sih semua harus dikaitkan dengan agama ? kalo gini ngapain ada ilmuwan coba?

    ReplyDelete
  7. Hiduppppppp Ilmu Pengetahuan.....................Silakan Berikan Argumen Yang Penting Dengan Nalar Dan dari Hasil Penelitan Bukan dari Aku Percaya dan kamu harus Ikut Percaya :p

    ReplyDelete
  8. bagi saya itulah namanya Kita sebagai hasil CiptaanNya, kita hanya bisa menebak dan menerka...mungkin begini,mungkin begitu..
    Karena Kita belum Punya dasar kenapa bisa terjadi.
    terusslah kembangkan ilmu .
    Salaaam 

    ReplyDelete
  9.  Tuhan uda ngasi kita otak...gunakan, jangan dianggurin... Tuhan pasti suka ama ilmu pengetahuan..

    ReplyDelete
  10. Allah akan meninggikan derajat manusia, salah satunya adalah yang berilmu.... so, sangat layak apabila ilmu terus mencoba mengungkap rahasia di balik semesta... dan tentunya semakin kita tau betapa rumitnya alam semesta, kita semakin yakin akan keagungan-Nya... bukan malah dipisah.... kalo semakin berilmu malah dianggap gak percaya Tuhan...ckckckck....

    ReplyDelete
  11. kenapa jadi berdebat?? itu memang hanya judul.. maksud dari judul itu hanya ingin mengimplementasikan bahwa bumi melawati proses (misalnya) A - B - C sedangkan jupiter mengelami proses A - B - C - D - E . . Allah menciptakan siklus bumi memang hanya dari a - c agar bumi dapat dihuni. sedangkan jupiter terbukti tidak dapak dihuni karena ia meneruskan fasenya ke d - e. tidak berhanti di fase c.. dari situlah, kita patut bersyukur, Allah menciptakan bumi pada fasenya sehingga dapat dihuni..


    nb: bukankah kata2 saya diatas merupakan sebuah ilmu? maaf buat kesalahan yang saya tulis. kebenarannya hanya kdatang dari Allah.. nah sekarang tau kan kenapa setiap permasalahan ada hubungannya dengan agama? karena ilmu itu Allah (Tuhan) yang menurunkannya, dan kita yang menjemputnya

    ReplyDelete
  12. eh tolol jangan bawa2 agama...dasar lu islam ngehe

    ReplyDelete
  13. jangan pake bahasa islam...mati aja lu dasar teroris

    ReplyDelete
  14. ilmuwan mungkin hanya bisa menerka berdasarkan bukti2 yg ada ada ato keterkaitan satu dgn yg lainnya,...tpi yg pasti ilmuwan akan kesulitan dalam hal bagaiman munculnya suatu lehidupan di setiap planet..mngapa manusi itu ada, dinosaurus itu ada...

    ReplyDelete
  15. keliatan bangget ni Fumarzuna diagamanya tidak punya landasan sama sekali, atau ga punya agama

    ReplyDelete
  16. siapa yang kau maksud tolol?
    kaya udah paling bener aja.

    ReplyDelete
  17. yang jelas hanya Allah yang Maha Tahu, dia akan memberi tahu pada orang yang sanggup menerima kadar ilmu pengetahuanNya itu, terutama baginda yang mulia Muhammad SAW, biarkan si Atheis atau si kafir berkomentar, silahkan manusia dngn Nalar dan ilmu pengetahuannya menembus langit, sudah jelas tertera dalam Al-Quran..

    ReplyDelete
  18. WOI, JNGN SARA!!!


    FLAMMING AJA BSA NYA!! BRUBAH WOI, KITA SMUA SKRG SATUU!!!
    TOLOL NH SI FUMARZUNA

    ReplyDelete
  19. numpang tanyi jalin2 ke puncak di mana nyaooo?

    ReplyDelete

Post a Comment