Hikayat Dua Malaikat yang Mengajarkan Ilmu Sihir

Alkisah pada masa Kerajaan Babilonia kuno, ilmu-ilmu sihir merajalela. Dukun-dukun santet, ilmu pelet dan lain-lain yang kelasnya mungkin jauh lebih sakti dari zaman sekarang muncul dimana-mana.

Orang-orang beriman dan bertaqwa pada waktu itu mulai terdesak oleh para penganut ajaran setan ini. Dan situasi kerajaan Babilon pun menjadi resah, karena ahli-ahli sihir setan ini mulai melebarkan pengaruhnya ke istana.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEijmWOVA2sDJb-Um6veCBuJ0zkWw2-UxiY7WKYscGZiLMNgf8ltxzUiRWdMx1naYnqhKUHuAbyMgPxD32-3fpUioltkG89IUZvQtgzYvApLH2V_eBRaVR0lq2qNjHfIVABJ4uM8f-BuqXE/s280/babylon1.jpg

Sementara itu di langit terjadi perdebatan, beberapa malaikat sedang membicarakan mengenai kejahatan dan kerusakan manusia.

Para Malaikat berkata “Anak-anak Adam itu, Engkau jadikan mereka makhluk pilihanMu di bumi tetapi mereka mendurhakaiMu”.

Allah SWT berfirman, “Sungguh jika Aku turunkan kamu ke sana dan Aku bentuk kamu seperti pembentukan mereka, niscaya kamu akan melakukan sebagaimana yang mereka lakukan juga”.

Para Malaikat menjawab, “Maha Suci Engkau wahai Tuhan, takkan mungkin kami mendurhakaiMu!”.

Allah berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak engkau ketahui.”

Malaikat berkata, “Kami lebih patuh kepada Engkau dibanding anak keturunan Adam.”

Kepada malaikat, Allah berfirman: “Panggillah kemari dua malaikat. Aku akan turunkan mereka ke bumi hingga kamu dapat melihat apa yang dilakukan kedua malaikat itu!”

Allah berfirman kepada malaikat, “Pilihlah dua yang termulia antara kamu!”

Malaikat menjawab, “Tuhanku, biarlah Harut dan Marut yang melakukannya.”

Harut dan Marut pun diturunkan ke bumi dan dengan diberi sifat-sifat yang sama seperti yang melekat pada manusia (Nafsu syahwat, Akal, dll).


Ilustrasi

Diriwayatkan oleh Abi Hatim dari Assham Bin Rawwad, dari Adam, dari Abi Ja'far, dari Qais Ubaid, dari Ibnu Abbas r.a.

Demikianlah Allah menunjukkan kebijaksanaannya. Allah mengutus 2 dari para malaikat yang sedang berdiskusi tadi ke bumi dengan dibekali hawa nafsu.

Mereka turun ke bumi dengan membawa tugas, yaitu mengajarkan manusia pengetahuan ilmu sihir, yang tujuannya adalah untuk melawan ilmu-ilmu sihir setan. Sekaligus mengajarkan manusia kebaikan.

Mereka (para setan) mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan: "Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir."

Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan isterinya. (QS. Al Baqarah:102)

Dan dimulailah misi mereka mengajarkan orang-orang di kerajaan Babilon beberapa pengetahuan ilmu sihir dan cara melawan ilmu sihir setan.

Singkat cerita, setelah kedatangan Harut dan Marut maka terjadilah gerakan perlawanan rakyat terhadap para ahli sihir setan. Akhirnya para ahli sihir setan pun berhasil di kalahkan dan tersingkir dari Babilon. Penguasa kerajaan Babilon kemudian mengumumkan larangan keras bagi warganya untuk mempelajari ilmu-ilmu sihir setan lagi.

Diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib ra, kedua malaikat itu mengajarkan kepada manusia tentang peringatan terhadap sihir bukan mengajarkan untuk mengajak mereka melakukan sihir. (al Jami li Ahkamil Qur’an juz II hal 472)

Akhirnya, sebagai penghargaan terhadap Harut dan Marut yang telah dianggap oleh rakyat sebagai guru besar, penguasa kerajaan Babilon memberikan mereka kedudukan tinggi sebagai penasihat kerajaan dan harta yang berlimpah.

Namun ternyata kedudukan tinggi dan harta itu perlahan-lahan mulai membuat hawa nafsu Harut dan Marut menjadi tak terkendali. Mereka akhirnya mabuk dalam kenikmatan duniawi dan melupakan tugas-tugas mereka sebagai manusia. Dan berakhir dengan sebuah skandal.

Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas ra, Dengan kehendak Allah, lalu datang seorang wanita yang cantik bagai bunga (Zahrah). Zahrah pun mendatangi kedua malaikat itu untuk mengujinya. Kedua malaikat itu tertarik dengan kecantikan Zahrah hingga timbullah keinginan (hasrat) terhadapnya.

Zahrah berkata, “Maukah kamu mengucapkan kalimat mantera musyrik?”

Kedua malaikat itu menjawab, “Tidak, demi Allah, sedikit pun kami tidak mau mempersekutukan Allah untuk selama-lamanya!”

Zahrah meninggalkan mereka berdua. Beberapa saat kemudian, dia kembali lagi membawa anak kecil. Sambil mendekati kedua malaikat itu Zahrah berkata, “Bersediakah kamu membunuh anak kecil ini?”

Kedua malaikat itu menjawab, “Tentu saja tidak, demi Allah selamanya aku tidak akan membunuhnya!”

Zahrah meninggalkan mereka dan datang sambil membawa segelas arak. Setelah merayu mereka, akhirnya Zahrah berkata, “Aku tidak akan mengikuti kamu, sebelum kamu berdua minum arak ini!”

Akhirnya kedua malaikat itu meminumnya hingga mabuk dan kemudian mereka berzina dengan Zahrah sebelum akhirnya membunuh anak kecil itu, dan mengucapkan kalimat musyrik.

Singkat cerita, beberapa hari setelah terjadinya skandal ini, datanglah Malaikat Jibril dari langit memberitahu Harut dan Marut bahwa masa tugas mereka telah berakhir. Dan Mereka dipanggil kembali ke langit untuk melapor. Betapa kagetnya Harut dan Marut, karena saat itu juga ingatan mereka sebagai malaikat telah kembali.

Diriwayatkan oleh Makhul, dari Mu’adz, Maka datanglah dari sisi Allah malaikat Jibril kepada mereka. Pada saat Jibril datang, Harut dan Marut menangis dan Jibril ikut menangis sambil berkata, “Sesungguhnya cobaan apakah yang membuat kalian sampai hanyut seperti ini?”

Dengan ketakutan yang dahsyat, Harut dan Marut kembali ke langit untuk melaporkan tugas mereka kepada Allah.

Maka disaksikan para malaikat yang lain, Harut dan Marut melaporkan tugas-tugasnya sebagai manusia, yang berakhir dengan skandal dosa. Saat itu juga seluruh malaikat bertasbih dan beristighfar kepada Allah. Karena mereka menyadari betapa tidak mudahnya menjadi manusia. Dan betapa masih ada manusia-manusia baik yang tidak layak di azab.

Akhirnya Allah menutup sidang itu dengan menawarkan pada Harut dan Marut pilihan: Ingin di azab di dunia, atau ingin di azab di akhirat. Harut dan Marut yang mengetahui betapa dahsyatnya azab akhirat tentu saja langsung memilih di azab di dunia.

Dan menurut berbagai kisah, Harut dan Marut hingga kini masih tergantung dengan keadaan kaki di atas dan kepala di bawah. Pernah ada seorang wanita tua dari wilayah sekitar Babilon yang melaporkan kepada Nabi Muhammad saw bahwa dia telah melihat dua orang malaikat ini di sebuah sumur tua di gurun wilayah Babilon.


"Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorang pun, kecuali dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang memberi mudharat kepada mereka dan tidak memberi manfaat. Sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barang siapa yang menukarnya (Kitabullah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat, dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya sendiri dengan sihir, kalau mereka mengetahui. (Al-Baqarah: 102)

Riwayat ini sebagiannya berdasarkan Hikayat. Hanya Allah yang mengetahui kejadian yang sebenarnya. Wallahu A'lam Bish shawab.

Sumber :
kaskus.us

Comments

  1. allahuakbar..maha besar allah atas segala firmannya
    memang kadangkala banyak hal2 yang seprtinya tidak adil untuk kita....dan itu sngat tidak megenakkan untuk kita..
    tetapi allah maha tau atas segalanya...
    sesungguhnya yang allah berikan itu adalah yang terabik untuk kita....hambanya.....!!
    percaya deh....kl kita mau merenung...pasti ita kan sadar...

    ReplyDelete
  2. mantap banget gan....

    ReplyDelete
  3. """Zahrah meninggalkan mereka dan datang sambil membawa segelas arak.
    Setelah merayu mereka, akhirnya Zahrah berkata, “Aku tidak akan
    mengikuti kamu, sebelum kamu berdua minum arak ini!”



    Akhirnya kedua malaikat itu meminumnya hingga mabuk dan kemudian mereka
    berzina dengan Zahrah sebelum akhirnya membunuh anak kecil itu, dan
    mengucapkan kalimat musyrik. """

    ada bagian inti yang sangat vital yang terpotong disini. mengapa 2 malaikat ini mau minum arak dari pada sirik atau membunuh. karena sirik adalah dosa paling besar. membunuh adalah dosa besar. dibandingkan dengan sirik dan membunuh, minum arak dosa nya lebih kecil. malaikat itu di hadapkan pada salah satu pilihan dari 3 dosa. itulah pertimbangan dari 2 malaikat. kalau bisa jangan memotong cerita pada bagian inti seperti ini.

    ReplyDelete
  4. Semua cerita diatas adalah khurafat- khurafat anak cucu Israel dan
    kebohongan mereka yang tidak masuk akal, tidak masuk dalam nukilan dan
    tidak masuk dalam syariat. Dan, sebagian perawi kisah khurafat batil ini
    dalam meriwayatkannya tidak sampai kepada para sahabat dan tabi'in.
    Akan tetapi, mereka telah membuka pintu- pintu kejahatan dan
    memasukinya. Mereka telah melekatkan dan mengangkat kebohongan ini
    kepada Rasulullah saw. Maha suci Allah Rabb-ku, ini adalah perbuatan
    keji yang sangat besar.

    Imam Abu al-Farj telah menghukumi kisah
    itu sebagai hadith palsu danas-Syihab al-Iraqi telah me-nash-kan bahwa
    orang percaya bahwa Harut danMarut adalah dua orang malaikat yang
    diazab, karena kesalahan yang telah dilakukannya, maka ia telah kafir
    kepada Allah Yang Maha Agung.

    Imam al-Qadhi 'Ayadh dalam kitab
    asy-Syifa berkata, "Bahwa apa yang disebutkan oleh para perawi dan
    dinukil oleh para ahli tafsir tentang kisahHarut dan Marut tidak
    memiliki arti apa- apa dan tidak benar berasal dari sabda Rasulullah
    saw. serta bukan sesuatu yang diambil dari qiyas."

    Kemudian jika ditinjau dari segi akal kisah ini tidak bisa diterima. Karena
    para
    malaikat suci dan bersih dari dosa besar semacam ini yang tidak
    bersumber, kecuali dari akhlak yang buruk. Allah SWT telah
    memberitahukan tentang mereka tidak pernah mengingkari apa- apa yang
    diperintahkan-Nya dan senantisa menjalankan apa- apa yang
    diperintahkan-Nya kepada mereka. Sebagaimana yang telah disebutkan dalam
    sebagian riwayat yang telah dikemukakan yang menjwab firman Allah SWT.
    Di dalam riwayat lain dikatakan bahwa Allah SWT berfirman kepada mereka,
    "Jika kalian berdua diuji sebagaiman ujian yang diterapkan kepada anak
    cucu Adam a.s., kalian juga akan berbuat maksiat kepada-Ku." Kedua
    malaikat itu menjawab, "Kalaupun Engkau juga menguji kami dengan ujian
    yang Kau terapkan kepada anak- anakAdam, kami sekali- kali tidak akan
    berbuat maksiat kepada-Mu." Menanggapi firman Allah SWT adalah suatu
    kekafiran, karena akan menjauhkan orang yang memiliki pengetahuan
    tentang Allah dan sifat- sifat-Nya dari-Nya. 

    ReplyDelete
  5. setuju dengan mas Kodri kisah di atas khurafat. nggak ada dalil shahih yang menunjukkan itu, maka hati-hatilah!

    ReplyDelete
  6. namanya juga hikayat...

    ReplyDelete
  7. kenapa lagi lagi wanita.......

    ReplyDelete
  8. antara percaya dan tidak percaya

    ReplyDelete
  9. namun gua akui bahwa hawa nafsu manusia itu berbahaya juga

    ReplyDelete
  10. ambil hikmahnya aja jika kalian berpikir.

    ReplyDelete
  11. dari kalimat diatas juga,..
    "karena di kiranya kedua malaikat itu, minum-minuman yg memabukkan itu dosa kecil, sehingga lupa setelah itu dia malaikat itu tdk bisa mengontrol diri lalu membunuh dan berkata kalimat musyrik.."

    kamu pilih mana..? hm

    ReplyDelete
  12. ambil hikmahnya aja gan... gitu aja kok repot...

    ReplyDelete
  13. mau itu benar ataupun salah, kita bisa petik pelajaran dan himahnya dari kisah ini...

    ReplyDelete
  14. maha suci Allah dengan segala firman Nya.

    ReplyDelete
  15. itulah kenapa manusia makhluk sempurna,
    menurut gua manusia itu gabungan dari malaikat dan iblis.
    sifat malaikat dan iblis menempel di jiwa manusia.
    hati, perasaan, - iri, dengki.
    tinggal gimana manusianya bisa bertahan dengan hati dan perasaan atau tergelincir pada iri,dengki.
    manusia berakal bisa memberdakan hak dan bathil. enak dan tidak, baik juga buruk.
    bisa memilih yang cantik kenapa ngga bisa memilih yang baik.

    ReplyDelete
  16. bukannya minum arak lebih besar dosanya dari membunuh??

    ReplyDelete
  17. wanita emang racun dunia

    ReplyDelete

Post a Comment