Indonesia Masuk Daftar Negara Gagal
Lembaga The Fund for Peace (FFP), melalui laman resminya http://www.fundforpeace.org pada Senin (18/6) mengeluarkan daftar 178 negara yang gagal.
Indeks Negara Gagal ini adalah edisi delapan tahunan yang menyoroti tekanan politik, ekonomi, dan sosial global yang dialami negara.
Indeks Negara Gagal ini adalah edisi delapan tahunan yang menyoroti tekanan politik, ekonomi, dan sosial global yang dialami negara.
Ilustrasi/tempointeraktif.com
Peringkat 178 negara gagal ini diurutkan berdasarkan 12 indikator, dan
lebih dari 100 sub-indikator, termasuk isu-isu seperti pembangunan tidak
merata, legitimasi negara, dan HAM.
Setiap indikator dinilai pada skala 1-10, berdasarkan analisis dari jutaan dokumen yang tersedia untuk publik, data kuantitatif lain, dan penilaian oleh para analis.
Tahun ini, peringkat puncak ditempati Somalia, dengan alasan pelanggaran hukum meluas, pemerintah tidak efektif, terorisme, pemberontakan, kejahatan, dan serangan aksi bajak laut terhadap kapal-kapal asing.
Dari 178 negara, Indonesia menduduki urutan ke-63. Di kawasan Asia Tenggara, Indonesia kalah dari Thailand (84), Vietnam (96), Malaysia (110), Brunei Darussalam (123), dan Singapura (157).
Namun, Indonesia unggul ketimbang Myanmar (21), Timor Leste (28), Kamboja (37), Laos (48), dan Filipina (56).
"Kami menyadari semua negara memiliki tekanan masing-masing. Tahun ini kami mengembangkan indeks kapasitas untuk menguji asumsi kami, bagaimana negara mengelola tekanan berdasarkan supremasi hukum dan demokrasi, " kata Krista Hendry , Direktur Eksekutif FFP dikutip dari Tribunews.
Sementara, Finlandia tetap dalam posisi terbaik. Disusul negara tetangganya, Swedia dan Denmark.
Tiga negara ini dinilai baik dari indikator sosial dan ekonomi yang kuat, pelayanan publik yang sangat baik, serta menghormati hak asasi manusia dan supremasi hukum.
Setiap indikator dinilai pada skala 1-10, berdasarkan analisis dari jutaan dokumen yang tersedia untuk publik, data kuantitatif lain, dan penilaian oleh para analis.
Tahun ini, peringkat puncak ditempati Somalia, dengan alasan pelanggaran hukum meluas, pemerintah tidak efektif, terorisme, pemberontakan, kejahatan, dan serangan aksi bajak laut terhadap kapal-kapal asing.
Dari 178 negara, Indonesia menduduki urutan ke-63. Di kawasan Asia Tenggara, Indonesia kalah dari Thailand (84), Vietnam (96), Malaysia (110), Brunei Darussalam (123), dan Singapura (157).
Namun, Indonesia unggul ketimbang Myanmar (21), Timor Leste (28), Kamboja (37), Laos (48), dan Filipina (56).
"Kami menyadari semua negara memiliki tekanan masing-masing. Tahun ini kami mengembangkan indeks kapasitas untuk menguji asumsi kami, bagaimana negara mengelola tekanan berdasarkan supremasi hukum dan demokrasi, " kata Krista Hendry , Direktur Eksekutif FFP dikutip dari Tribunews.
Sementara, Finlandia tetap dalam posisi terbaik. Disusul negara tetangganya, Swedia dan Denmark.
Tiga negara ini dinilai baik dari indikator sosial dan ekonomi yang kuat, pelayanan publik yang sangat baik, serta menghormati hak asasi manusia dan supremasi hukum.
Sumber:
Padahal potensi Indonesia sangat bagus kalo gak ada oknum2, sekarang cukup bekerja sebisa kita sesuai perannya
ReplyDeletewaduhhhh sedihnya...
ReplyDeletepdhal Indonesia tu negara yang kaya lo....Tpi syanknya g bisa mengelola kekayaannya sendiri!!!!!!!!!!!!
ReplyDeletehmm...why i'm not surprised????
ReplyDeleteSetuju banget :-) Kita memang sebaiknya nggak usah terprovokasi sama hal ini, melainkan jadi cambuk aja agar kita dan semua generasi muda yg ada sekarang ngebuktiin kalo Indonesia masa depan bakal lebih baik dan hebat... Terus aja berkarya sebaik mungkin. Semoga oknum2 tsb cepet kena balasannya...
ReplyDeletegk ada kabar baik tentang indonesia yah kok yg buruk smua.....
ReplyDeleteGw kadang g terlalu percaya dgn analisa dan rangking2an gini krn biasanya bias tergantung motif negara sponsor , krn skr terlalu banyak LSM yg sebetulnya memiliki bbg agenda politik dan ekonomi dgn tujuan tertentu.
ReplyDeleteBiar bagaimanapun, I LOVE INDONESIA
ReplyDeletekawan2 ku wahai para patriot muda....wahai para nasionalis,..idealis,..skeptis,..wahai para penyendiri,..wahai para pemuda bebas,..wahai mereka muda mudi yang sedang berjuang,..wahai mereka yg sedang bersedih,..wahai mereka yg mencintai keluarganya,..wahai para pemuda alim,..BERSATULAH..BERSATULAH,..bunuh dulu ego kalian,..rendahkan dulu diri kalian,..hanya untuk SEMENTARA,..jangan terpengaruh ranking2 diatas,.. ALLAH SWT BERSAMA KITA...KITA AKAN MAJU,...jika...dan hanya jika...kita mau BERSATU...saya yakin,...KITA AKAN MAJU...kita hanya butuh PEMIMPIN yang kita PERCAYA (secara iqhlas).....AMIN
ReplyDeletecobalah untuk bisa mengembargo negara kita, contohlah negara china (sisi positivenya)
ReplyDeletelihat betapa mereka bisa hidup tanpa mengimport barang-barang dari luar negara,, segala barang apapun mereka bisa buat,, dan bahkan mereka menjual segala ciptaan mereka keluar negaranya lalu mengapa INDONESIA tidak? mulailah dari hal sekecil mungkin yaitu dari diri sendiri
banggalah dengan produk dalam negeri...
mungkin jika dari sekarang indonesia mulai mengembargo diriya, generasi pemuda/pemudi sekaranglah hidup mati-matian untuk kehidupan yang lebih baik generasi yang akan datang
because you're not indonesian!!
ReplyDeletehahahaha....ane juga gak kaget gan.....tapi ane tetep bangga masih bisa ngenet dan ngeblog di tanah air tercinta ini
ReplyDeletehttp://www.pangkalanunik.com/2012/06/7-negara-pengedar-narkoba-terbesar-di.html
ReplyDeleteLink diatas juga kabar buruk tuh gan buat indonesia :p
Yaaa gmn bisa maju para pemimpin d negri ini hanya mementingkan gaji besar, dibandingkan niat tulus tuk membangun negeri, Menang2an partai... dll. Yaa memang kita tdk bisa mengandalkan dr mrk saja, dr kita sendiri mdh2n mnjd pemimpin dan individu yg bisa memajukan negeri ini aaamiiinn
ReplyDeleteOTAK Pemimpin kita udah bercampur dengan TAIk jadi gk ada guna nya ge
ReplyDeletebagusan DI MUSNAKAN
sakit HATI klu melihat Mukak nya di televisi dengan LANTAM berkata DEMI RAKYAT
JADI KLU Pmimpn itu berkata DEMi RAKYAT JAWAB z KLU GK BISA KU TEpati janji MU
Keluarga mu MAu di MUSNAKAN
di Papua banyak sekali tambang emas. Knp dijual ke negara lain? Kenapa uang negara hanya untuk kepentingan diri sendiri (para PETINGGI)? Sebaiknya uang tsb dikumpulkan terlebih dahulu untuk membeli alat PENGGALIH EMAS di Papua.
ReplyDelete