5 Cara Menghapus Tato dan Efek Sampingnya
Pemilik tato permanen umumnya sadar bahwa 'lukisan' tersebut akan menempel di kulitnya sepanjang hayat. Namun ada juga yang menyesal atau kurang puas, lalu ingin menghapusnya. Caranya mulai dari mengiris kulit hingga menggunakan laser.
Risiko menghilangkan tato umumnya menghasilkan bekas luka, yang kadang-kadang lebih mengganggu penampilan dibandingkan tato itu sendiri. Karena itu bagi siapapun yang ingin membuat tato, pikirkan betul-betul segala risikonya agar tak menyesal di kemudian hari.
Teknik menghilangkan tato dan berbagai risikonya adalah sebagai berikut, seperti dikutip dari WebMD.
1. Dermabrasi
Teknik ini memakai sejenis amplas atau butiran pasir untuk menggosok kulit hingga lapisan paling luarnya terkelupas.
Tinta tato yang terletak di bawah lapisan tersebut kemudian tinggal dikikis dengan pisau bedah oleh seorang dokter kulit.
Meski mudah dan relatif murah, cara ini memiliki kerugian yakni rasa sakit yang luar biasa terutama jika ukuran tatonya cukup besar.
Teknik ini berisiko menyebabkan luka, bahkan sering meninggalkan bekas jaringan parut yang lebih tidak menarik dibandingkan tato itu sendiri.
2. Mengiris Kulit
Teknik lain yang cukup mudah meski tetap harus dilakukan oleh dokter adalah mengiris kulit yang ada tatonya.
Risiko terbentuknya jaringan parut pada teknik ini lebih besar dibandingkan dermabrasi, sehingga hanya dilakukan pada jenis tato yang tidak terlalu besar.
Mengiris kulit hanya dilakukan pada tato berukuran besar jika teknik lain tidak berhasil menghilangkannya.
Misalnya karena tintanya terlalu dalam meresap ke dalam kulit atau jenis tintanya memang sulit untuk dihilangkan dengan cara lain.
3. Cryotherapy
Tato juga bisa dihilangkan dengan menggunakan nitrogen cair yang suhunya berada di bawah titik beku. Jaringan kulit yang ditetesi cairan tersebut akan membeku dan hancur, kemudian luruh bersama tinta tato yang ada pada lapisan di bawahnya.
Kelemahan teknik yang disebut cryotherapy ini adalah memicu kerusakan kulit yang serius. Dokter tidak bisa menghancurkan tinta tato yang letaknya di bawah kulit, tanpa merusak permukaan terluar dengan hanya meneteskan nitrogen cair di atasnya.
4. Krim Anti-Tato
Serupa dengan cryotherapy, krim anti-tato juga bekerja dengan cara menghancurkan tinta tato agar bisa luruh dari permukaan kulit. Krim semacam ini umumnya berisi larutan trichloroacetic acid (TCA) yang akan bereaksi dengan tinta namun lebih aman bagi kulit.
Kerugiannya tak lain adalah harganya yang sangat mahal, yakni sekitar US$ 100 atau sekitar Rp 863 ribu untuk pemakaian rutin selama 2 bulan. Selain itu, efektivitasnya relatif rendah sehingga lebih tepat disebut menyamarkan tato dan tidak dijamin akan hilang 100 persen.
5. Laser
Teknologi paling mutakhir untuk menghilangkan tato adalah laser, yang cukup efektif sekaligus paling aman bagi kulit. Prinsipnya adalah mengurai partikel tinta di bawah permukaan kulit, agar dapat dihancurkan oleh sistem kekebalan tubuh alami manusia.
Meski aman, teknologi ini cukup mahal dan kadang butuh waktu lebih lama untuk menghilangkan warna tertentu misalnya hijau, oranye dan putih. Beberapa orang yang kulitnya sensitif juga dianjurkan memakai tabir surya setelah menjalani prosedur ini.
Sumber :
ngobrolaja.com
Risiko menghilangkan tato umumnya menghasilkan bekas luka, yang kadang-kadang lebih mengganggu penampilan dibandingkan tato itu sendiri. Karena itu bagi siapapun yang ingin membuat tato, pikirkan betul-betul segala risikonya agar tak menyesal di kemudian hari.
Teknik menghilangkan tato dan berbagai risikonya adalah sebagai berikut, seperti dikutip dari WebMD.
1. Dermabrasi
Teknik ini memakai sejenis amplas atau butiran pasir untuk menggosok kulit hingga lapisan paling luarnya terkelupas.
Tinta tato yang terletak di bawah lapisan tersebut kemudian tinggal dikikis dengan pisau bedah oleh seorang dokter kulit.
Meski mudah dan relatif murah, cara ini memiliki kerugian yakni rasa sakit yang luar biasa terutama jika ukuran tatonya cukup besar.
Teknik ini berisiko menyebabkan luka, bahkan sering meninggalkan bekas jaringan parut yang lebih tidak menarik dibandingkan tato itu sendiri.
2. Mengiris Kulit
Teknik lain yang cukup mudah meski tetap harus dilakukan oleh dokter adalah mengiris kulit yang ada tatonya.
Risiko terbentuknya jaringan parut pada teknik ini lebih besar dibandingkan dermabrasi, sehingga hanya dilakukan pada jenis tato yang tidak terlalu besar.
Mengiris kulit hanya dilakukan pada tato berukuran besar jika teknik lain tidak berhasil menghilangkannya.
Misalnya karena tintanya terlalu dalam meresap ke dalam kulit atau jenis tintanya memang sulit untuk dihilangkan dengan cara lain.
3. Cryotherapy
Tato juga bisa dihilangkan dengan menggunakan nitrogen cair yang suhunya berada di bawah titik beku. Jaringan kulit yang ditetesi cairan tersebut akan membeku dan hancur, kemudian luruh bersama tinta tato yang ada pada lapisan di bawahnya.
Kelemahan teknik yang disebut cryotherapy ini adalah memicu kerusakan kulit yang serius. Dokter tidak bisa menghancurkan tinta tato yang letaknya di bawah kulit, tanpa merusak permukaan terluar dengan hanya meneteskan nitrogen cair di atasnya.
4. Krim Anti-Tato
Serupa dengan cryotherapy, krim anti-tato juga bekerja dengan cara menghancurkan tinta tato agar bisa luruh dari permukaan kulit. Krim semacam ini umumnya berisi larutan trichloroacetic acid (TCA) yang akan bereaksi dengan tinta namun lebih aman bagi kulit.
Kerugiannya tak lain adalah harganya yang sangat mahal, yakni sekitar US$ 100 atau sekitar Rp 863 ribu untuk pemakaian rutin selama 2 bulan. Selain itu, efektivitasnya relatif rendah sehingga lebih tepat disebut menyamarkan tato dan tidak dijamin akan hilang 100 persen.
5. Laser
Teknologi paling mutakhir untuk menghilangkan tato adalah laser, yang cukup efektif sekaligus paling aman bagi kulit. Prinsipnya adalah mengurai partikel tinta di bawah permukaan kulit, agar dapat dihancurkan oleh sistem kekebalan tubuh alami manusia.
Meski aman, teknologi ini cukup mahal dan kadang butuh waktu lebih lama untuk menghilangkan warna tertentu misalnya hijau, oranye dan putih. Beberapa orang yang kulitnya sensitif juga dianjurkan memakai tabir surya setelah menjalani prosedur ini.
Sumber :
ngobrolaja.com
Dan lebih baik gak pake tatto
ReplyDeleteapa enak'y ditato..??
ReplyDeletepake tato yang dari ciki aja, ilangnya gampang
ReplyDeleteatau pake henna
lebih baik pake tato yang dapet dari permen karet,
ReplyDeletedi gosok gosok sebentar juga ilang
enakan pake tato dari bubble gum............... keren, n tidak merusak kulit ........... hahaha
ReplyDeletejgn d tato...
ReplyDeleted bordir aja...
hahahahahahahaha....
dari pada ditato permanen mendigan temporer aja...
ReplyDeletebagaimana angelina jolie bisa ilangin tato tapi kulit tetep mulus???
ReplyDeleteOrg2 yg make tato nganggepnya keren.. beda... iya masih muda, klo dah tua!! kulit keriput, layu, kering haaah gak ada bagus2nya deh tato.
ReplyDeletekalo cairan tato untuk 3 bulan apa aja bahan2x ??
ReplyDeleteenakkah ditato
ReplyDeletehenna/ pacar aja nanti ilang kok bisa buat shalat lagi (Buat Muslim)
ReplyDeletealhamdulillah bisa di tattoooo.. kalo bosen bisa dihapus
ReplyDeleteenakan tato cipok.....mantap
ReplyDeleteApakan ada tato warna kulit???
ReplyDeleteentah knp,,,, klo aq snang liat org bertatoo..palagi kulitnya putih... wiiihhh...asyikkk heheeh
ReplyDeletenga semuanya orang di tattoo biar di bilang keren, ada juga orang bertattoo tapi di tempat2 tertentu yang tertutup. dia cuma mengexspesikan hidupnya lewat tattoo, studio tattoo bsar pun sebelum kita nato harus di tanya dulu dengan seksama, soal pemilihan gambar, kalo tattoo itu selamanya soalnya biaya natonya sama sakitnya lebih besar pada saat ngilangin,
ReplyDelete