Eric Jacqmain, Seorang Remaja AS Temukan Senjata "Death Ray"

http://media.vivanews.com/thumbs2/2011/02/02/104385_remaja-as-dengan-senjata--solar-death-ray-_300_225.jpg

Dulu, ilmuwan besar AS yang sempat menjadi asisten Thomas Alva Edison, Nikola Tesla, sempat mengajukan konsep senjata Death Ray yang sangat mematikan.
Dulu, ilmuwan besar AS yang sempat menjadi asisten Thomas Alva Edison, Nikola Tesla, sempat mengajukan konsep senjata Death Ray yang sangat mematikan.

http://media.vivanews.com/thumbs2/2011/02/02/104385_remaja-as-dengan-senjata--solar-death-ray-_300_225.jpg

Namun, hingga Tesla meninggal, belum ada yang benar-benar menemukan prototipe Death Ray besutan Tesla, yang diklaim mampu menghancurkan obyek musuh dari jarak yang sangat jauh, tanpa bekas.

Seperti dilansir DailyMail, belum lama ini seorang remaja asal AS berhasil membuat sebuah senjata Death Ray dalam skala yang lebih kecil. Eric Jacqmain, pemuda 19 tahun asal Indiana AS, berhasil membuat sebuah alat yang ia namakan 'Solar Death Ray 5800'.

Ia memang memiliki konsep yang agak berbeda dengan Death Ray besutan Tesla, karena temuan Jacqmain tidak menggunakan elektromagnet, melainkan memanfaatkan kekuatan panas matahari.

Solar Death Ray terbuat dari antena parabola berbahan fiberglass, yang memiliki 5800 potongan cermin kecil yang mampu merefleksikan sinar matahari ke satu titik fokus yang sama.

...but as a hole appears in the lid, the 'death ray' emerges as the easy victor

Hasilnya, alat itu mampu melelehkan baja, aluminium, melubangi beton, dan membakar segala benda yang diletakkan di titik fokusnya. Jacqmain mengklaim, panas yang bisa dihasilkan oleh alat itu adalah 5000 kali dari panas matahari di permukaan bumi.

"Saya sempat membuat karbon menjadi uap, dengan suhu  lebih dari 6500 derajat fahrenheit atau sekitar 3600 derajat celcius," kata Jacqmain.


Sayang, kini alatnya itu telah musnah. Sebuah kecelakaan yang tak disengaja, membuat alat itu menyebabkan kebakaran yang kemudian menghanguskan alat itu sendiri.

Namun, Jacqmain tak putus asa. Kini ia tengah mengembangkan Solar Death Ray lain yang berkekuatan lebih besar, yakni menggunakan 32 ribu reflektor kecil. Oleh karenanya, alat ini ia namakan 'Solar Death Ray 32K'.

Sumber :
teknologi.vivanews.com

Comments

  1. Kedua ..
    keren bener nih ..

    ReplyDelete
  2. wih bagus juga tuh senjatanya.......
    }{black & white}{

    ReplyDelete
  3. kalo manusia sekedar lewat di depannya bisa kebakar gak ya. Lha si pembuat cuma berani berdiri di samping...

    ReplyDelete
  4. wiuhh mantabb..

    ReplyDelete
  5. diindonesia jg udah ada tuch.....tp buat masak waktu itu demonya......meletakkan panci yg diisi air dititik pusat nya......
    cuma lupa tuch di jawa mana.....

    ReplyDelete
  6. masih abg udah berencana bunuh org.

    ReplyDelete
  7. Wah keren bngt sih..

    ReplyDelete
  8. keren tapui mematikan
    oh ya gw cantik bngt

    ReplyDelete
  9. Sayangnya untuk fokusnya belum diatur, konsepnya sama saja dengan luv/suryakanta

    Salam, www.coolnet.co.cc

    ReplyDelete
  10. kan difokuskan dulu cahayanya baru bisa begitu

    ReplyDelete
  11. hmm.. masih muda sudah bisa buat penemuan seperti itu,

    ReplyDelete
  12. betul tuh,pemfokusannya gmana??itu kan cuma kayak lup,kyknya sulit bgd buad jarak jauh,n hanya bisa digunakan siang hari yang cerah g mendung

    ReplyDelete
  13. Coba di keramik? Kalau nggak salah stirling pakai pemanasnya seperti itu untuk memanaskan air yang membuat uap menggerakkan tuas mesin yang menghasilkan listrik. Bisa buat welding dengan dirrect sunlight?

    ReplyDelete
  14. rafi said...

    diindonesia jg udah ada tuch.....tp buat masak waktu itu demonya......meletakkan panci yg diisi air dititik pusat nya......


    bener bgt itu, malah pas saya SD sekitar tahun 1990an

    ReplyDelete
  15. sistem pembuatan dan metode yg dibuat sungguh sederhana,... boleh di coba nih.. dibuat nya.
    ^^

    ReplyDelete
  16. 5800 cermin. Dia buat sendiri atau dibantu ya?

    penemuan bagus, semoga bermanfaat positif

    ReplyDelete
  17. Konsepnya ngga jauh beda sama luv... Tapi tetep salut...

    ReplyDelete
  18. wewwww.
    Cerdas.
    Saya suka orang seperti itu.
    heheehe

    ReplyDelete
  19. betul tuh,pemfokusannya gmana??itu kan cuma kayak lup,kyknya sulit bgd buad jarak jauh,n hanya bisa digunakan siang hari yang cerah g mendung

    ReplyDelete
  20. wih bagus juga tuh senjatanya.......
    }{black & white}{

    ReplyDelete
  21. ??? jd sp yg bego...

    ReplyDelete
  22. gileeeeeeee....... kena org lgs bolong tu >.<

    ReplyDelete
  23. sayang banget alat kya gitu musnah... :((

    ReplyDelete
  24. Harus dihargai alat kayak gitu, walau sederhana bisa dikembangkan untuk berbagai keperluan sehari-hari seperti atau teknologi baru nantinya. walaupun konsep awalnya juga alat buat perang

    Tinggal pemanfaatannya aja nanti, teknologi secanggih apapun dibuat perang cuma buang-buang waktu aja

    ReplyDelete

Post a Comment