Seorang Remaja Nyaris Mati Gara-Gara Soft Drink
Bahayanya minuman ringan, atau kerap disebut soft drink, saat dikonsumsi berlebih menjadi kenyataan. Di Inggris, seorang remaja nyaris tewas.
Zoe Cross, seorang remaja putri berusia 18 tahun punya kebiasaan aneh. Setiap hari ia menghabiskan setidaknya 18 liter minuman bersoda merk Coca-cola.
Zoe Cross, seorang remaja putri berusia 18 tahun punya kebiasaan aneh. Setiap hari ia menghabiskan setidaknya 18 liter minuman bersoda merk Coca-cola.
Kebiasaannya makin tak terkendali setelah Zoe diterima sebagai pegawai paruh waktu perusahaan pengelola jalur kereta bawah tanah (subway). Perusahaan tersebut membebaskan karyawannya mengambil minuman di mesin minuman yang tersebar di sekitar stasiun subway.
Zoe akhirnya ambruk di tempat kerja. Dia kemudian dilarikan ke rumah sakit Oldham dan diindikasi terinfeksi bakteri e. coli yang diduga terdapat dalam kaleng minuman yang tak dicuci terlebih dahulu.
Zoe akhirnya ambruk di tempat kerja. Dia kemudian dilarikan ke rumah sakit Oldham dan diindikasi terinfeksi bakteri e. coli yang diduga terdapat dalam kaleng minuman yang tak dicuci terlebih dahulu.
Melihat analisa rumah sakit, seolah masalah sudah teratasi. Penyebabnya ternyata bakteri. Namun, jangan salah. Ternyata dokter yang merawat Zoe menyebut bahwa Zoe tak lama lagi bakal meninggal.
Pasalnya, menurut dokter, ginjal Zoe sudah tak sanggup lagi tiap hari menyaring gula dan kafein yang terkandung dalam Coca-Cola atau Coke.
Hasil pemeriksaan menunjukan dia menderita infeksi serta kekurangan cairan atau dehidrasi, sebagai akibat kebiasaan dia meminum minuman bersoda. Zoe kecanduan soda sejak berumur 14 tahun. Tiap harinya dia bolak-balik ke toko terdekat untuk membeli sampai 24 kaleng Coca-Cola.
"Aku kecanduan Coke, bukan obat-obatan atau minuman beralkohol," aku Zoe, seperti diberitakan laman The Sun, Kamis (12/7). Indikasi awal rusaknya organ dalam Zoe terlihat setelah dia berulangkali mengeluh sakit di perut yang amat sangat.
Zoe masih diperbolehkan minum Coke karena kerap mengeluh kram dan sakit di kaki serta sendi tulang belakang, jika langsung menghentikan kebiasaan buruknya itu. "Bagiku sulit meninggalkan Coke. Aku akan sakit kepala jika tak meminumnya lagi."
Pasalnya, menurut dokter, ginjal Zoe sudah tak sanggup lagi tiap hari menyaring gula dan kafein yang terkandung dalam Coca-Cola atau Coke.
Hasil pemeriksaan menunjukan dia menderita infeksi serta kekurangan cairan atau dehidrasi, sebagai akibat kebiasaan dia meminum minuman bersoda. Zoe kecanduan soda sejak berumur 14 tahun. Tiap harinya dia bolak-balik ke toko terdekat untuk membeli sampai 24 kaleng Coca-Cola.
"Aku kecanduan Coke, bukan obat-obatan atau minuman beralkohol," aku Zoe, seperti diberitakan laman The Sun, Kamis (12/7). Indikasi awal rusaknya organ dalam Zoe terlihat setelah dia berulangkali mengeluh sakit di perut yang amat sangat.
Zoe masih diperbolehkan minum Coke karena kerap mengeluh kram dan sakit di kaki serta sendi tulang belakang, jika langsung menghentikan kebiasaan buruknya itu. "Bagiku sulit meninggalkan Coke. Aku akan sakit kepala jika tak meminumnya lagi."
Bahayanya kalau sudah kecanduan...
Comments
Post a Comment