Ternyata Bayi Bisa Mendeteksi Kebohongan
Bayi ternyata lebih cerdas dari yang kita pikirkan. Sebuah penelitian baru menemukan bahwa bayi yang berusia kurang dari setahun bisa mengetahui orang dewasa bisa dipercaya atau tidak. Penelitian itu diungkapkan di Infant Behavior and Development.
"Hmmm.... bohong nggak ya?"
Foto source: foreangelsonly.blogspot
"Bahkan di usia yang masih belia, anak-anak tidak menelan informasi dengan membabi buta," kata Diane Poulin-Dubois, ketua peneliti dan guru besar psikologi di Pusat Penelitian Perkembangan Manusia Universitas Concordia. Informasi yang meragukan atau berlawanan secara otomatis disaring oleh sistem kognisi anak-anak.
Untuk menentukan apakah bayi-bayi itu mencerna mentah-mentah atau melihat kredibilitas orang di sekitarnya, Poulin-Dubois dan koleganya melakukan sebuah percobaan menarik yang melibatkan 60 bayi berusia antara 13 dan 16 bulan.
Untuk menentukan apakah bayi-bayi itu mencerna mentah-mentah atau melihat kredibilitas orang di sekitarnya, Poulin-Dubois dan koleganya melakukan sebuah percobaan menarik yang melibatkan 60 bayi berusia antara 13 dan 16 bulan.
Separo bayi itu berinteraksi dengan orang dewasa "yang bisa dipercaya", sisanya berinteraksi dengan orang dewasa "yang tak bisa dipercaya". Mereka bermain dengan kotak yang dalam beberapa kasus berisi mainan dan lainnya kosong.
Pada percobaan pertama, orang dewasa akan melihat di dalam kotak dan menampakkan keceriaan dan kebahagiaan. Kemudian bayi-bayi itu suruh melihat ke dalam kotak untuk mengetahui apa yang membuat orang dewasa bermimik seperti itu.
Pada percobaan pertama, orang dewasa akan melihat di dalam kotak dan menampakkan keceriaan dan kebahagiaan. Kemudian bayi-bayi itu suruh melihat ke dalam kotak untuk mengetahui apa yang membuat orang dewasa bermimik seperti itu.
Orang dewasa "yang tidak dipercaya" berkomentar "ooo" dan "ah" jika melihat kotak kosong, sementara orang dewasa "yang bisa dipercaya" membuat keributan hanya jika di dalam kotak ada mainan.
Percobaan kedua menggunakan pasangan bayi-orang dewasa yang sama. Kali ini orang dewasa menggunakan dahi selain tangannya untuk menyalakan sebuah lampu. Idenya adalah bahwa bayi yang percaya kepada teman orang dewasanya akan mencoba meniru perilaku mereka.
Percobaan kedua menggunakan pasangan bayi-orang dewasa yang sama. Kali ini orang dewasa menggunakan dahi selain tangannya untuk menyalakan sebuah lampu. Idenya adalah bahwa bayi yang percaya kepada teman orang dewasanya akan mencoba meniru perilaku mereka.
"bayi-bayi lebih suka menggunakan dahi mereka"
Benar saja, bayi-bayi lebih suka menggunakan dahi mereka untuk menyalakan lampu saat mereka bermain permainan "apa yang ada di dalam kotak?" dengan orang dewasa "yang bisa dipercaya" dibandingkan ketika mereka bermain dengan orang dewasa "yang tidak bisa dipercaya".
Untuk anak kecil, itu semua berkaitan dengan bagaimana bertahan hidup. "Kita adalah makhluk sosial dan keturunan manusia tergantung pada pengasuh mereka untuk waktu yang lama. Belajar dari orang lain merupakan kunci untuk belajar budaya tetapi hal itu mengandung risiko juga seperti informasi yang tidak tepat.
Kemampuan untuk melacak orang-orang 'tidak biasa' atau 'tak bisa dipercaya' menjadi senjata untuk melindungi bayi-bayi itu saat memperoleh informasi salah," jelas Poulin-Dubois.
Nah, mulai sekarang berhati-hati deh, jangan suka membohongi anak kecil, ya bila tidak mau dicap orang yang tak bisa dipercaya...
Sumber: Intisiari Online
ini benar benar artikel yang bagus sekali
ReplyDeletebayi saya , tidak bisa tertawa , saya sudah mencoba semuanya , saya sudah esmosi , akhirnya dengan terpaksa saya harus memotong lidahnya dan saya tusuk pantatnya dengan kontol saya .
ReplyDeletelalu saya harus bagaimana ?
indikasi nya orang yang nggak bisa di percaya dan bisa di percaya in this case apa ya? klo emang valid, hal ini bagus sebagai metode dalam mengitrogasi para koruptor, khusus nya di RI
ReplyDeleteke 4, bagus dong adek ku :-)
ReplyDeletewah...pak, sadis banget prilaku bpk terhadap anak. klo bpk spt orgil pasti anaknya stress lah. sebaiknya bpk k psikiater aja...ortu hrs melindungi anaknya dan memberikan contoh yg baik. jgn salahkan anak klo kelak anak membangkang terhadap ortu krn ortu memperlakukan anak tdk baik.
ReplyDeleteada orang sinting n otak uda ga waras mikir d pantat ikutan chat. klo pantat ente ane tusuk pake dahan pisang maoo?
ReplyDeleteJangan Berbohong pada Bayi ya....
ReplyDeleteartikel yanng bagus sekali gan...
ReplyDeletepasty orang gila nyasar
ReplyDeletesinting
ReplyDeleteternyata masih banyak rahasia Allah dibalik kepolosan sang bayi
ReplyDeletetolol
ReplyDeletevisit blogku ya: http://bloginfobisma.wordpress.com/
ReplyDeletevisit blog ku ya..: http://bloginfobisma.wordpress.com/
ReplyDeletewahhh..gak bisa bohong ama ank kecil nieh...
ReplyDeleteWkkkkkkwkwkkk
:D
bayix unyu unyu se x..geemeeeusss...!
ReplyDeletebiadab banget pak itu mungkin karma bapak? jangan salahin anak pak, anak terlahir karena perbuatan bapak
ReplyDeletemmmmm...unyu-unyu itukan berarti "anjing" dalam bahasa sansekerta,,jangan digunakan lagi kata itu,gunakan saja kata lucu,gemes dll..
ReplyDeletebapak goblok
ReplyDeleteWaktu kita masih bayi, kita gak tau apa, tepi kita bisa membuat sesuatu yang luar biasa dan membuat orang lain kagum dgn kiita, itu semua karena kehendahnya Tuhan. Setelah kita remaja dan dewasa apa yang kita lakukan itu didasarkan atas kehedaknya (keputusannya) kita dari hasil pemikirannya kita.Bayi menangis sampai keinginan tercapaiOrang dewasa menangi karena keinginan gagal dicapai.
ReplyDeleteIjin copas gan . . .
ReplyDeletebapak itu GELO yahhh ?
ReplyDeletegsdhjsggvbfdhfgvbhdsgfdasjfadsjfmngjftusgdffsfdghfsfgrfgf
ReplyDeletey0
ReplyDelete