Waspada Risiko Infeksi Salmonella Parah Pada Anak yang Pelihara Reptil
Jika Anda memiliki anak kecil dan senang memelihara reptil seperti kadal atau ular maka Anda wajib waspada. Pasalnya studi di Inggris menunjukkan ada keterkaitan antara risiko infeksi bakteri Salmonella yang parah pada anak dengan hobi memelihara reptil.
Salmonella sendiri adalah bakteri yang sering berkaitan dengan keracunan makanan dan dapat ditemukan di tanah atau kotoran hewan. Gejala infeksi di antaranya seperti mual dan muntah, namun pada kasus infeksi yang parah Salmonella juga bisa menyebabkan keracunan dalam darah, meningitis, dan infeksi tulang.
Studi yang melihat data jumlah kasus infeksi Salmonella pada anak di Inggris menemukan anak yang memelihara reptil lebih berisiko terinfeksi. Dari 175 kasus infeksi, 48 anak di antaranya terekspos reptil.
Pada 48 anak yang terinfeksi Salmonella dengan ekspos reptil, sekitar setengahnya dirawat di rumah sakit dengan kondisi serius. Pada anak yang terinfeksi Salmonella namun tidak terekspos reptil, hanya empat anak yang memiliki kondisi serius sampai harus dirawat. Peneliti mengatakan ini menunjukkan ada kecenderungan infeksi Salmonella lebih parah terjadi pada anak dengan reptil.
"Pada lingkungan rumah yang memiliki balita atau bayi dan peliharaan reptil, ada alasan yang bagus untuk berhati-hati," kata Dr Daniel Murphy dari Royal Cornwall Hospital yang terlibat dalam studi seperti dikutip dariReuters.
Dalam studi yang telah dipublikasi di Archives of Diseases in Childhood, peneliti mengatakan bakteri Salmonella yang ada pada reptil berbeda jenisnya dibandingkan bakteri yang biasa menyerang makanan. Karena perbedaan itu mungkin saja menjadi alasan mengapa infeksi Salmonella anak dari reptil lebih berbahaya.
Murphy menyarankan orang tua untuk menjauhkan reptil dari jangkauan anak-anak setidaknya sampai mereka mengerti kebersihan diri. Jangan tempatkan anak-anak dan reptil peliharaan dalam satu ruangan.
"Orang tua setidaknya disarankan untuk menahan anak sampai mereka lewat dari tahap eksplorasi oral, berhenti merangkak, dan cukup dewasa untuk mencuci tangan sendiri," tulis peneliti.
Salmonella sendiri adalah bakteri yang sering berkaitan dengan keracunan makanan dan dapat ditemukan di tanah atau kotoran hewan. Gejala infeksi di antaranya seperti mual dan muntah, namun pada kasus infeksi yang parah Salmonella juga bisa menyebabkan keracunan dalam darah, meningitis, dan infeksi tulang.
Studi yang melihat data jumlah kasus infeksi Salmonella pada anak di Inggris menemukan anak yang memelihara reptil lebih berisiko terinfeksi. Dari 175 kasus infeksi, 48 anak di antaranya terekspos reptil.
Pada 48 anak yang terinfeksi Salmonella dengan ekspos reptil, sekitar setengahnya dirawat di rumah sakit dengan kondisi serius. Pada anak yang terinfeksi Salmonella namun tidak terekspos reptil, hanya empat anak yang memiliki kondisi serius sampai harus dirawat. Peneliti mengatakan ini menunjukkan ada kecenderungan infeksi Salmonella lebih parah terjadi pada anak dengan reptil.
"Pada lingkungan rumah yang memiliki balita atau bayi dan peliharaan reptil, ada alasan yang bagus untuk berhati-hati," kata Dr Daniel Murphy dari Royal Cornwall Hospital yang terlibat dalam studi seperti dikutip dariReuters.
Dalam studi yang telah dipublikasi di Archives of Diseases in Childhood, peneliti mengatakan bakteri Salmonella yang ada pada reptil berbeda jenisnya dibandingkan bakteri yang biasa menyerang makanan. Karena perbedaan itu mungkin saja menjadi alasan mengapa infeksi Salmonella anak dari reptil lebih berbahaya.
Murphy menyarankan orang tua untuk menjauhkan reptil dari jangkauan anak-anak setidaknya sampai mereka mengerti kebersihan diri. Jangan tempatkan anak-anak dan reptil peliharaan dalam satu ruangan.
"Orang tua setidaknya disarankan untuk menahan anak sampai mereka lewat dari tahap eksplorasi oral, berhenti merangkak, dan cukup dewasa untuk mencuci tangan sendiri," tulis peneliti.
Sumber :
detik
detik
Comments
Post a Comment